Xinjiang, MINA – Polisi China di provinsi Shanghai sedang membangun sistem pengawasan besar yang mampu menyiagakan dan memberi tahu pihak berwenang ketika jurnalis asing melakukan perjalanan ke provinsi Xinjiang serta ketika orang Uighur keluar daerah itu, Middle East Monitor melaporkan, Kamis (4/5).
Pada Maret tahun ini, pihak berwenang di Distrik Songjiang, salah satu distrik terbesar di Shanghai dengan lebih dari 1,5 juta penduduk, mengumumkan bahwa integrator lokal memenangkan proyek perangkat lunak “Big Data” untuk polisi distrik senilai $315.000.
Menurut sebuah laporan oleh IPVM, outlet terkemuka yang melaporkan teknologi keamanan fisik, polisi Shanghai telah menggunakannya untuk membangun sistem pengawasan menyeluruh melalui 26 modul, menyortir database polisi Shanghai yang sangat besar untuk memperingatkan mereka tentang kategori yang berbeda dari orang atau kejadian.
Salah satu modul itu, bernama “Mode Penyaringan Personel Khusus”, dilaporkan membuat sistem yang secara otomatis menandai jurnalis asing yang terdaftar dalam catatan perjalanan ke wilayah barat laut Xinjiang, baik dengan pesawat atau kereta api.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Dari 26 modul tersebut juga menciptakan sistem yang dapat secara otomatis “melihat orang Uighur datang ke Shanghai”.
Human Rights Watch (HRW) mengatakan, tindakan tersebut sudah tunduk pada “pemantauan dan kontrol yang ditingkatkan” karena mereka diidentifikasi dan sering diinterogasi oleh polisi ketika mereka bepergian di dalam Tiongkok.
“Telah didokumentasikan secara luas bahwa, di seluruh China, ketika orang Uighur naik kereta api, pergi ke hotel, mengunjungi kafe internet, sistem yang memantau tempat-tempat ini segera mengirim polisi untuk menginterogasi orang-orang ini. Orang Uighur biasanya tidak diizinkan tinggal di hotel-hotel misalnya,” kata HRW.
Menurut laporan tersebut, sistem pengawasan baru ini dan modulnya bekerja dengan menghubungkan langsung ke platform cloud polisi Alibaba Shanghai yang memungkinkan polisi Songjiang mengakses 34 jenis data, termasuk informasi dasar orang asing, visa, check-in hotel, transportasi dan masuk serta keluar.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Saat ini, proyek tersebut hanya berlaku untuk distrik Songjiang Shanghai dan bukan seluruh kota, tetapi dilaporkan bertujuan untuk berfungsi sebagai “studi kasus” untuk “transformasi digital” dari seluruh kepolisian kota. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional