Tripoli, MINA – Pejuang Libya yang bersekutu dengan pemerintah yang diakui secara internasional terus mendesak maju ke kota Sirte yang strategis, dibantu oleh kemenangan di medan perang baru-baru ini dan penarikan pasukan oleh komandan militer pemberontak Khalifa Haftar dari sekitar ibu kota Tripoli.
Kemajuan hari Senin (8/6) terjadi meskipun ada proposal gencatan senjata sepihak selama akhir pekan oleh Mesir, negara pendukung Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Haftar, demikian dikutip dari Al Jazeera.
Menteri Dalam Negeri Fathi Bashagha dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional mengatakan, pihak pemerintah akan terlibat dalam pembicaraan politik hanya setelah menguasai Sirte dan pangkalan udara Jufra di selatan.
Perdana Menteri GNA Fayez Al-Sarraj mendesak pasukannya untuk “melanjutkan jalan mereka” menuju Sirte, demikian pernyataan yang diunggah oleh Mohamed Gnunu, juru bicara pasukan sekutu Tripoli.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Ia juga mengunggah video rekaman tank dan kendaraan milik pemberontak yang diduga ditangkap di pinggiran Sirte. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia