Delapan Kuburan Massal di Libya Barat Ditemukan Pasukan Pemerintah Tripoli

(AFP)

Tripoli, MINA – Misi Dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Libya (UNSMIL) menyatakan “kengerian”-nya pada laporan-laporan tentang sedikitnya delapan ditemukan di daerah yang rebut kembali oleh pasukan pemerintah dari pasukan timur pimpinan Khalifa Haftar.

Menurut Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli, sebagian besar kuburan ditemukan di kota , benteng terakhir pasukan Haftar yang tersisa di Libya barat.

Tarhuna digunakan oleh pasukan Haftar sebagai basis selama serangan 14 bulan yang gagal merebut Ibu Kota dari GNA, demikian Al Jazeera melaporkan.

“UNSMIL mencatat laporan-laporan horor tentang penemuan setidaknya delapan kuburan massal dalam beberapa hari terakhir, sebagian besar di Tarhuna,” tulis misi PBB di Twitter. “Hukum internasional mengharuskan pihak berwenang melakukan investigasi yang cepat, efektif & transparan terhadap semua kasus yang diduga sebagai kematian tidak sah.”

Dilaporkan dari Misrata, Malik Traina wartawan Al Jazeera mengatakan, GNA yang merebut Tarhuna pada 5 Juni melaporkan bahwa mereka menemukan lebih dari seratus mayat di kuburan massal itu.

Traina melaporkan, GNA mengatakan, mayat-mayat itu adalah tentara pemerintah yang dipenjara. Mereka juga melaporkan adanya warga sipil di antara yang tewas.

“Kuburan massal ini adalah indikasi lain dari kebrutalan konflik Libya dan korban pada penduduk di daerah itu,” tambahnya.

Pada Kamis (11/6), Kementerian Kehakiman GNA meluncurkan komite untuk menyelidiki kuburan, menurut misi PBB.

UNSMIL meminta anggota komite “untuk segera melakukan pekerjaan yang bertujuan mengamankan kuburan massal, mengidentifikasi para korban, menetapkan penyebab kematian & mengembalikan mayat ke keluarga terdekat,” tulisnya. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.