Pasukan Suriah Jarah Emas di Pemakaman Kristen

Kuburan di kompleks di Harasta, Ghouta Timur, pinggiran Damaskus, telah dibongkar. (Foto: Qusay Noor)

Media Arab yang berpusat di Inggris, The New Arab (www.alaraby.co.uk), mendapatkan kiriman foto-foto eksklusif dari Harasta.

Harasta adalah sebuah wilayah di timur laut pinggiran ibu kota Suriah, Damaskus, yang menampung pengungsi Ghouta Timur. Kota ini berada di bawah kekuasaan kelompok oposisi setelah direbut dari pasukan Pemerintah Suriah yang menguasainya selama lima tahun.

Foto-foto yang dikirimkan oleh Qusay Noor menunjukkan kondisi sebuah pemakaman orang-orang Kristen yang telah rusak di sana-sini.

Menurut pejabat gereja dan kota, pasukan Pemerintah Suriah telah merampok dan menjarah barang-barang berharga yang ada di dalam makam, seperti emas, perhiasan hingga gigi emas.

Setelah membebaskan lingkungan Al-Ajami di Harasta, kelompok oposisi menemukan bahwa pasukan Pemerintah yang sebelumnya memegang daerah tersebut telah menjarah kuburan, menjarah semua barang berharga yang dikubur bersama orang mati di makamnya.

Peti mati ditemukan telah dibuka dan tidak memiliki barang berharga lagi, termasuk emas dan perhiasan yang biasanya dikuburkan di samping mayat oleh keluarga Kristen Suriah.

Foto yang dikirim pun menunjukkan mayat yang membusuk dalam kondisi rusak giginya, diduga gigi emas yang dikenakan si mayat telah dicabut, sementara peti matinya dalam kondisi terbongkar.

Peta posisi kota Harasta. (Gambar: The New Arab)

Orang-orang Kristen sebelumnya berjumlah sekitar 35.000 di Harasta, sekitar 15 persen dari populasinya. Namun, sebagian besar meninggalkan wilayah itu saat pertempuran antara Pemerintah dan pasukan oposisi meningkat pada tahun 2011.

Pejabat gereja memastikan bahwa kuburan tersebut telah dilucuti dari semua barang berharga yang menyertai orang Kristen yang meninggal.

Sebuah faksi oposisi Suriah menguasai Harasta, termasuk pangkalan Administrasi Kendaraan Militer, pada bulan Januari. Dewan kota setempat kemudian menemukan kerusakan yang disebabkan oleh serangan tentara Pemerintah terhadap kuburan tersebut.

Kepala Dewan Kota Husam Al-Beiruni mengatakan kepada The New Arab, menggali lebih dari 300 kuburan Kristen dan menimbulkan kerusakan serius pada makam dan mayat yang terbaring di dalamnya, saat para tentara itu mencari batu mulia dan perhiasan.

Al-Beiruni mengatakan, orang-orang Kristen telah tinggal di Harasta selama lebih dari 100 tahun sebelum kekerasan memaksa mereka untuk pergi.

“Kami mencoba yang terbaik untuk mengembalikan kuburan ini, seperti yang akan kami lakukan dengan situs suci lainnya di Harasta,” katanya kepada The New Arab.

Dia menambahkan bahwa kota tersebut telah mengalokasikan lahannya pada tahun 1937 untuk digunakan sebagai pemakaman warga Kristen dari Harasta dan Arbin, kota tetangga.

Kota ini telah menjadi rumah bagi beberapa keluarga Kristen Suriah ternama, seperti Keluarga Nayefeh dan Dalul, juga Keluarga Dawoud Rajha, mantan Menteri Pertahanan Bashar Al-Assad, meskipun keluarganya tidak dikuburkan di pemakaman tersebut.

Namun, penghancuran saat pasukan Pemerintah berkuasa di Harasta, Al-Beiruni mengatakan, tidak terbatas pada situs Kristen saja, banyak tempat ibadah seperti masjid dan juga rumah, sekolah dan ruang publik lainnya, mengalami kerusakan serupa.

Menurut Al-Beiruni, banyak pihak yang terlibat dalam konflik tersebut telah menimbulkan kerusakan yang mengerikan di negara itu, tapi insiden “kebiadaban tertentu” seperti penjarahan makam Kristen adalah karya pasukan Assad.

“Namun, rezim ini tidak membatasi diri terhadap pelanggaran kuburan,” kata Al-Beiruni. “Mereka membombardir kami dengan roket setiap hari, tidak hanya di Harasta tapi di semua wilayah bebas Suriah. Kami harus melapor kepada dunia, atas nama orang-orang Suriah, jenis-jenis perbuatan yang dilanggar rezim terhadap kami setiap hari.” (A/RI-1/P1)

Sumber: Qusay Noor, seorang jurnalis dan fotografer dari Ghouta Timur di Suriah.

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.