Beirut, MINA – Menteri Ekonomi Lebanon Raoul Nehme mengatakan, Pelabuhan Beirut pada Rabu (12/8) mulai beroperasi kembali setelah ledakan besar pada Selasa (4/8) lalu.
“Sebanyak 12 crane dari 16 yang ada di pelabuhan Beirut telah mulai beroperasi,” Ujar Nehme, demikian Anadolu Agency melaporkan, Kamis (13/8).
Saat ini, pelabuhan tersebut sudah mulai beroperasi untuk menurunkan peti kemas dari kapal barang.
“Stok tepung dari pabrik di Lebanon adalah 32.000 ton, ditambah 110.000 ton yang akan tiba dalam dua minggu,” katanya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Ledakan dahsyat itu mengguncang Lebanon dan sekitarnya setelah 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang terbakar.
Meratakan gedung-gedung di dekatnya, dan menyebabkan kerusakan material yang luas di Beirut, merenggut 171 nyawa, 6.000 luka-luka dan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Insiden itu terjadi pada saat Lebanon menghadapi krisis ekonomi yang parah, bersama dengan pandemi virus corona.(T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata