Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembatasan Israel untuk Warga Palestina Masuk ke Masjid Aqsa Masih Berlanjut

sri astuti - Sabtu, 6 Januari 2024 - 07:05 WIB

Sabtu, 6 Januari 2024 - 07:05 WIB

17 Views

Polisi Israel di kawasan Yerusalem (Foto: Mostafa Alkharouf Anadolu Agency)

Yerusalem, MINA – Pihak otoritas Israel masih melarang warga Palestina memasuki Masjid Aqsa di Yerusalem yang diduduki untuk melaksanakan salat Jumat. Pembatasan ini telah dilakukan 13 pekan berturut-turut.

Departemen Wakaf Islam menegaskan hanya 15.000 jamaah yang diizinkan untuk melaksanakan shalat di Masjid Aqsa, karena polisi Israel melarang masuknya ratusan orang ke situs suci tersebut, sehingga hanya penduduk Kota Tua Yerusalem yang dapat masuk. Palinfo melaporkan, Jumat (5/1).

Jelang salat Jumat polisi Israel memblokir beberapa jalan menuju Kota Tua Yerusalem dan menghambat pergerakan warga Palestina.

Sejumlah besar polisi Israel dikerahkan di seluruh kota suci untuk membatasi akses jamaah ke Masjid. Petugas polisi Israel juga menyerang lansia yang berusaha memasuki tempat suci tersebut.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Ratusan warga Palestina terpaksa menunaikan salat Jumat di jalan-jalan dekat kawasan Kota Tua setelah dilarang memasuki Masjid Aqsa.

Dalam insiden terpisah, pasukan Israel menyerang jamaah di lingkungan Wadi al-Joz di Yerusalem yang diduduki setelah mereka melaksanakan salat Jumat di luar ruangan.

Sebelum 7 Oktober, setidaknya 50.000 warga Palestina biasa melaksanakan salat Jumat di Masjid Aqsa.

Aktivis Palestina sebelumnya menyerukan untuk menghentikan pengepungan Israel di Masjid Aqsa dan mengintensifkan kehadiran warga Palestina di tempat suci tersebut. (T/R7/P2)

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Indonesia
Khadijah