Pemkot Pekalongan Ajak Generasi Muda Cegah Dampak Perubahan Iklim

Pekalongan, MINA – Mengahadapi dampak perubahan iklim, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, menggandeng Kemitraan Indonesia mengajak generasi muda mencegah terjadinya krisis air.

Kepala Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam dan Infrastruktur Kewilayahan Bappeda Kota Pekalongan Imron Rosyidi di Pekalongan mengatakan, persoalan air, banjir, dan rob kini masih menjadi masalah utama di daerah setempat sehingga keterlibatan generasi muda dalam pencegahan krisis air masih sangat dibutuhkan.

“Pemkot Pekalongan selama ini sudah berupaya keras untuk menanganinya. Akan tetapi, tentunya masalah krisis air tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah namun masih sangat dibutuhkan partisipasi dari berbagai pihak lain baik oleh masyarakat maupun lembaga swadaya masyarakat,” katanya, Senin (28/8).

Menurutnya, pada satu dekade terakhir, kenaikan muka air laut yang masif menyebabkan banjir, rob, dan intrusi ke sumber air yang selama ini menjadi tumpuan warga sehingga kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan.

Bahkan juga berdampak pada terganggunya mata pencaharian serta sumber ekonomi warga, khususnya para perajin batik.

Sementara alokasi anggaran serta program pembangunan di daerah juga belum mampu menyelesaikan persoalan kelangkaan air bersih dan banjir rob.

“Oleh karena itu, kami perlu meningkatkan kesadaran para generasi muda terhadap permasalahan di daerah seperti persoalan krisis air bersih dan banjir rob,” katanya.

Tim Koordinator Program Dana Adaptasi Pekalongan Andi Kiki mengatakan, krisis air bersih masih menjadi salah satu tantangan yang sedang dihadapi oleh Pemkot Pekalongan sebagai dampak dari adanya perubahan iklim.

“Oleh karena itu, kami mengajak anak-anak muda bisa menjadi penggerak di lingkungan masing-masing, kemudian mengajak kelompok masyarakat agar berpartisipasi dalam penanganan banjir dan rob,” katanya. (L/B04/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)