Peneliti Pusat Riset Politik BRIN: Peran Pemuda Sangat Sentral dalam Pemilu

Jakarta, MINA – Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Mouliza K. Donna Sweinstani mengatakan peran pemuda sangat sentral dalam pemilu.

“Peran pemuda sangat sentral dalam pemilu. Kalau kita bisa menarik mereka ke dalam politik formal itu sangat akan luar biasa dampaknya karena pemilih di usia muda ini sangat besar,” kata Donna saat menjadi pembicara pada Webinar Nasional yang digelar oleh Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jumat (20/10).

“Data pemilu tahun 2019 banyak pemilih muda tetapi jumlahnya tidak sebombastis pada pemilu 2024 yang akan datang, lebih dari setengah pemilih 2024 itu adalah pemilih muda,” katanya.

Ia mengungkapkan, keterwakilan politik pemuda di parlemen Indonesia pada tahun 2014 itu hanya 6,4% caleg usia pemuda yang pada saat itu mengikuti konstestasi pemilu 2014, dan hanya 4% atau sekitar 24 orang saja yang terpilih.

Sedangkan tahun 2019 ada peningkatan yang signifikan dari 6,4% menjadi 11% caleg muda berusia 21-40 tahun. Dan yang terpilih itu 9% dari yang sebelumnya 4% yaitu sebesar 52 orang.

“Dan kita tahu bahwa akan diproyeksikan di pemilu 2024 kemungkinan besar generasi muda ini mencalonkan dirinya lebih banyak,” ujar Donna.

Donna mengatakan, Gen Z adalah pemilih pemuda dan juga pemula karena bisa jadi ini momentum pemilu yang pertama kali dengan karakter saluran politik dan gaya yang berbeda dengan sebelumnya. Mungkin dengan Milenial sedikit sama tetapi generasi-generasi X, apalagi baby boomers itu pasti sangat berbeda.

“Ini kemudian menjadi hal krusial yang harus dipahami oleh pelaku politik, tentunya untuk menarik mereka para anak muda untuk mau memberikan suaranya dan berpartisipasi dalam politik formal supaya suara mereka itu menjadi lebih berarti,” katanya.

Selain itu, Donna juga mengharapkan pemilu kali ini tidak hanya mendapat vote dari anak muda, tetapi juga bisa digodog untuk mendapatkan aspirasi anak muda. (L/Mil/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)