Oleh: Dudin Shobaruddin, Ketua Shuffah Al-Qur’an Abdullah bin Mas’ud Online (SQABM)
Al-Qur’an sebagai wahyu Allah yang diturunakan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melalui Malaikat Jibril, merupakan mukjizat terbesar yang dimiliki oleh baginda Nabi.
Al-Quran kekal terpelihara selamanya dalam tulisan dan pada insan-insan yang bertaqwa, tanpa ada perubahan satupun huruf di dalamnya.
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
Seperti Allah nyatakan di dalam firman-Nya:
إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُ ۥ لَحَـٰفِظُونَ
Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (QS Al-Hijr [15]: 9).
Al-Quran juga menjadi pedoman hidup bagi orang-orang beriman khususnya dan umat manusia pada umumnya. Ia pun sebagai penawar bagi segala penyakit rohani dan jasmani serta rahmat bagi sekalian alam.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
Allah menyatakan di dalam ayat:
وَقُلۡ جَآءَ ٱلۡحَقُّ وَزَهَقَ ٱلۡبَـٰطِلُۚ إِنَّ ٱلۡبَـٰطِلَ كَانَ زَهُوقً۬ا
Artinya: “Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap”. Sesungguhnya yang bathil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (QS Al-Isra [17]: 81).
Bagaimanapun di tengah-tengah dunia yang penuh dengan pancaroba ini, tidak sedikit yang menghalangi dan merintangi akan keutuhan nilai-nilai Al-Quran baik itu dari segi harfiahnya dan terutama sekali dari segi pemahamannya.
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh
Di tengah maraknya istitusi pendidikan berbasis Al-Qur’an di seluruh dunia Islam, Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud online (SQABM) yang dilaunching pada 13 November 2013 hasil ilham almarhum Imaam Muhyiddin Hamidy, dengan disaksikan oleh berbagai lapisan instansi, mulai dari para pejabat, para kyiai, para asatiz, para siswa dan siswi serta masyarakat di sekitar kampung Muhajirun, Lampung. SQABM merupakan salah satu Institusi Perguruan Tinggi yang dimiliki oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang memiliki misi dan visi rahmatan lil ‘alamin.
Di antara visinya yang amat ketara adalah untuk manjadi Lembaga Pendidikan unggulan yang berbasis Al-Qur’an yang ditunjang oleh sarana teknologi informasi demi tegaknya syari’at Islam di muka bumi ini yang rahmatan lil ‘alamain.
Lebih jauh lagi diharapkan lulusannya nanti di dikemudian hari menjadi cendikiawan muslim yang memiliki kualitas, berdedikasi tinggi, berilmu dan berakhlaq mulia.
Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh
Adapun diantara misinya adalah :
- Memberikan dorongan kepada seluruh mahasiswa untuk dapat menghafal seluruh Al-Quran menurut kemampuan masing-masing secara makasimal dan berusaha untuk memahaminya sehingga dapat mengambil intipatinya yang dapt diakses melalui internet secara online kemudian dapat diaplikasikannya dalam kehidupan.
- Memberikan pemahaman urgensi kesatuan kepemimpinan umat islam diseluruh dunia sesuai dengan objektifnya bahwa Al-Quran untuk seluruh umat manusia.
- Dapat memberikan bimbingan dan pembekalan kemampuan untuk berda’wah yang berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (iptek) dalam upaya mengajak umat Islam kembali kepada ajaran islam yang rahmatan lil alamin.
Para pengajar SQABM yang dapat diakses melalui on line di www.suffahalquran.com terdiri dari para dosen yang dari berbagai latar belakang. Ada profesor, PhD, Magister, dan Sarjana. Ada yang dari dalam negeri dan ada yang dari luar negeri seperti dari Gaza, Malaysia, dan Sudan.
Di antara mereka ada yang pakar tafsir dan ilmu tafsir, hadist dan ilmu hadist, fiqh dan usul fiqh, bahasa Arab dan bahasa Inggris dan lain-lainya sesua dengan keahlain masing-masing.
Memasyarakatkan Al-Quran
Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung
Walaupun yang mempelajari al-Quran terus subur dari zaman ke zaman, tapi tetap masih banyak di kalangan umat Islam yang masih belum bisa mempelajarinya secara tartil, tetap menurut kaidah tajwidnya. Leih dari itu, dalam memahami dan menafsirkannya masih relatif minim, baik itu di kota ataupun di kampung-kampung. Bahkan jutaan umat Islam masih buta Al-Quran.
Semua pihak masih harus terus berperan aktif untuk memberikan andil dalam upaya mendekat umat Islam dengan Al-Quran, sehingga masyarakat mau membaaca, memahami dan mengaplikasikannya.
Dalam hal ini, SQABM sesuai dengan visi dan misinya walaupun masih merangkak tapi kehadirannya amat ditunggu-tunggu oleh masyarakat untuk terus memperjuangakan dan memasyarakatkan al-Quran melalui berbagai upaya, di antaranya:
- Melalui On Line,
Ide mendirikan SQABM dilatar belakangi dengan himah yang tinggi untuk memasyarakan Al-Quran di alam iptek. Maka dengan itu melihat situasi kondisi hari ini, SQABM berupaya untuk menyampaikan kuliahnya secara online. Memang masih sedikit Perguruan Tinggi Islam di Indonesia yang meyelenggarakan pembelajarannya secara online.
Baca Juga: Kisah Perjuangan Relawan Muhammad Abu Murad di Jenin di Tengah Kepungan Pasukan Israel
Dengan online ini, bukan saja masyarakat Indonesia yang bisa mengikuti perkuliahannya. Namun, diharapkan dapt diikuti pula oleh seluruh kamu muslimin di belahan dunia, di pelosok kampung desa, di setiap pulau dan benua.
Mungkin ada orang yang berkata “Besar Pasak daripada Tiang” tapi dalam hal ini tiada yang mustahil jika Allah telah berkehendak.
مَا شَاءَ اللهُ كَانَ ، وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Artinya: “Apa-apa yang dikehendaki Allah pasti terjadi, dan apa-apa yang tidak dikehendaki Allah pasti tidak akan terjadi, tiada daya dan kekuatan melainkan atas pertolongan Allah Yang maha Tinggi dan Maha Agung”.
Baca Juga: Pejuang Palestina Punya Cara Tersendiri Atasi Kamera Pengintai Israel
Ini adalah akidah bagi orang-orang beriman. Artinya, bahwa kita hanya berusaha, tapi Allah-lah yang menentukan segalanya.
Walaupun pada saat ini masih ada yang mengatakan sulit, susah, karena di sebahagian tempat di daerah atau wilayah Indonesia ada yang sinyalnya masih terlalu lambat, walaupun kecepatan teknologi informasi terus maju dengan percepatan lajunya zaman.
Segala apa yang telah dicapai umat manusia hari ketika pada tahun 70-an, dan 80-an seolah-olah dulu tidak mungkin terjadi. Sekarang seperti email, facebook, whatsapp, dan lain-lain yang kesemuanya dihasilkan melalui internet, serba mungkin.
- Secara Langsung:
Sebagai sebuah Institusi Pendidikan Tinggi Islam, SQABM merintis pembelajaran secara tatap muka langsung di dala kelas-kelas.
Baca Juga: Catatan Perjalanan Dakwah ke Malaysia-Thailand, Ada Nuansa Keakraban Budaya Nusantara
Walaupun pada awal pendiriannya SQABM sebagai sarana perluliahan secara online, tapi mengingat perlunya memasyarakatkan Al-Qur’an melalui berbagai cara, maka SQABM juga mengadakan sarana perkuliahan secara langsung di ruangan kelas yang telah disediakan. Sampai saat ini fasilitas yang disediakan adalah dua ruangan dengan fasilitas lengkap ber AC, termasuk alat projector untuk digunakan oleh para mahasiswa yang ada di sekitar kampus.
Tidak hanya disitu, pada tanggal 12 Oktober 2015 lalu SQABM telah mengadakan perjanjian kerjasama bersama (MOU) dengan Dian Cipta Cendikia (DCC) Bandar Lampung untuk memasyarakatkan Al-Qur’an dengan sebutan Komunitas Belajar Al-Qur’an (KOMJARAQ).
Dengan ditandatangani perjanjian ini, pihak DCC bersedia menyediakan fasilitas ruangan untuk digunakan para Mahasiswa mempelajari Al-Qur’an. Sedangkan pihak SQABM bersedia memfasilitasi tenaga professional untuk mengajarkan Al-Qur’an kepada masyarakat Bandar Lampung dan sekitarnya.
Insya Allah di masa yang akan datang tidak hanya di Bandar Lampung, tapi akan melangkah kebeberapa provinsi lainnya.
Baca Juga: Pengabdian Tanpa Batas: Guru Honorer di Ende Bertahan dengan Gaji Rp250 Ribu
Penutup
Dengan penuh komitmen pihak SQABM sesuai dengan visi dan misinya adalah untuk memasyarakatkan Al-Qur’an, akan terus berdaya upaya memberantas buta huruf Al-Qur’an. Sehingga masyarakat tiada yang ketinggalan untuk tidak mengetahui cara membaca Al-Quran dengan baik, tartil dan kemudian dapat memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Walaupun di zaman yang penuh dugaan dan cobaan ini, mudah-mudahan visi dan missi SQABM dapat menjadi kenyataan lambat ataupun cepat. Sehingga Al-Qur’an dapat dipelajari di berbagai pelosok oleh semua lapisan masyarakat dengan berbagai latar belakang.
Adalah terlalu awal untuk menilai keberhasilannya, tapi yang terpenting adalah kegigihan usaha, dengan penuh motivasi untuk maju ke depan mengibarkan keharusan memperlajari, mencintai, memahami, mengamalkan dan mengajarkan Al-Qur’an. Wallahu A’lam. (K05/P4)
Baca Juga: RSIA Indonesia di Gaza, Mimpi Maemuna Center yang Perlahan Terwujud
Mi’raj Islamic News Agency (MINA