Jakarta, MINA – Periset Diaspora Indonesia di Jepang Prof. Pitoyo Hartono mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia di bidang Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan artifisial yang saat saat ini tengah berkembang pesat.
“Dukungan ini saya lakukan melalui bimbingan kepada mahasiswa S3 di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Kita bersama-sama melakukan penelitian dan diskusi pemikiran baru soal AI,” kata Prof. Pitoyo kepada MINA, usai acara Diaspora Talk Homecoming di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Rabu (30/8).
Acara yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tersebut mengambil tema “AI: Masa Lalu, Sekarang, dan Masa Depan,” yang memaparkan memperlihatkan perkembangan AI dari masa ke masa.
Dia berharap upaya tersebut memiliki efek multi, di mana mahasiswa yang dibimbingnya yang menjadi dosen dan melakukan hal yang sama membimbing inovasi dan penelitian soal penegmbangan AI kepada pada mahasiswanya di Indonesia.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
AI diciptakan dengan tujuan untuk meniru aktivitas kognitif manusia seperti pembelajaran, penalaran, dan persepsi untuk membantu manusia dalam aktivitas sosial dan pekerjaan. Aplikasi AI tidak terbatas pada robot tetapi juga dapat ditemukan pada mesin seperti perangkat lunak, dan produk elektronik.
Sementara di Indonesia, perkembangan industri teknologi AI juga terus meningkat dengan dukungan pemerintah untuk mengembangkan ekosistem AI di Indonesia. Dukungan ini salah satunya ditunjukkan melalui peluncuran Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045 untuk mengembangkan ekosistem AI di Indonesia.
“Meski begitu, saat ini masih ada beberapa tantangan yang masih perlu diatasi, seperti kurangnya talenta AI yang berkualitas, kurangnya infrastruktur pendukung, dan kebijakan yang mendukung perkembangan industri teknologi AI,” pungkas Pitoyo.
Pitoyo Peter Hartono adalah Profesor Bidang Jaringan Saraf Buatan di Department of Mechanics and Information, Chukyo University, Jepang.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Ilmuwan kelahiran Surabaya pada 1969 ini mengenyam pendidikan S1 dan S2 di Dept. Applied Physics Waseda University Tokyo pada 1989 dan 1995 serta S-3 di Waseda University. Ia pun ikut terlibat dalam pembuatan robot Gundam raksasa di Jepang.
Sementara itu, Anggota Dewan Pengarah BRIN Tri Mumpuni mengungkapkan kehadiran Prof Pitoyo Hartono di dunia pengetahuan AI mengharumkan Indonesia.
“Prof Pitoyo adalah salah satu anak bangsa yang mengharumkan Indonesia yang berkarya di Jepang. Selama ini memberikan manfaat yang luar biasa untuk kemajuan dunia pengetahuan AI,” ungkap Tri.
Ia menegaskan, perkembangan AI harus dapat dipahami sebagai sarana yang dapat membantu kita mengatasi persoalan-persoalan yang ada di Indonesia. (L/R8/R1)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina