Pertama di Dunia, “Pusat Indonesia” Dibuka di Selandia Baru

Photo:

Wellington, MINA –  atau Indonesia Centre, yang pertama di dunia dibuka secara resmi  oleh Duta Besar (Dubes) RI Wellington, dan Rektor Auckland University of Technology (AUT), Prof. Mc. Cormack di Auckland University of Technology (AUT) di .

Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, KBRI Wellington serta AUT meresmikan “Pusat Indonesia” dengan nama Auckland University of Technology – Indonesia Centre (AUTIC), demikian keterangan pers Kemlu RI melaporkan, Selasa (5/9).

Peresmian AUTIC yang akan menjadi pusat informasi dan display pariwisata dan seni budaya Indonesia ditandai dengan pembukaan selubung “plaque” oleh Dubes RI dan Rektor AUT. Sebagai bagian dari pembukaan AUTIC, Dubes Tantowi juga turut menyaksikan penandatangan “Berita Serah Terima” 1 set gamelan Jawa, Tifa Papua dan lukisan kayu Papua antara wakil Kemdikbud dan AUT.

Dalam  sambutannya, Dubes Tantowi menyatakan bahwa keberhasilan pembentukan Pusat Indonesia “AUTIC” adalah hasil kesungguhan dan upaya-upaya aktif pemangku kepentingan khususnya Auckland University of Technology (AUT), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta KBRI Wellington bagi pengembangan kerjasama di bidang pendidikan dan kebudayaan beberapa tahun belakangan.

Selama ini AUT aktif memberikan pelatihan “capacity building” bagi kalangan dunia pendidikan dan budaya Indonesia seperti guru-guru sekolah yang terpilih sebagai berprestasi dan terbaik dari seluruh Indonesia. Akhir tahun lalu, sebanyak 50 orang pegiat seni dan budaya dari yang terpilih dari seluruh Indonesia sebagai hasil seleksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mendapatkan pelatihan di kampus AUT.

Pelatihan diadakan dalam bentuk workshop, presentasi para ahli di bidang  sejarah, museum dan galeri, seni tari, teater, musik, film dan seni visual. Selain itu juga, kunjungan ke lokasi-lokasi penting seperti studio film Weta dan Hobbiton serta kunjungan lapangan lainnya.

“Saya mengharapkan AUTIC sebagai pusat informasi dan promosi Indonesia khususnya di bidang seni budaya dan pariwisata dapat menjadi “jendela” bagi masyarakat Selandia Baru untuk lebih mengetahui potensi pariwisata dan kekayaan dan keanekaragaman budaya Indonesia. Interaksi budaya yang meningkat antar masyarakat kedua negara diharapkan juga akan meningkatkan “better understanding” dan “deeper friendship”, ujar Dubes Tantowi menambahkan dalam kata sambutannya.

Menyusul pembukaan Pusat Indonesia tersebut, AUTIC akan segera membuka kelas pengajaran bahasa Indonesia mulai bulan Oktober 2017.

AUTIC didukung oleh komunitas-komunitas Indonesia di Selandia Baru akan strategis dalam meningkatkan profil Indonesia di Selandia Baru dan dapat menjadi cikal bakal pembukaan pusat Indonesia di negara lain. Saat ini, jumlah warga Indonesia di Selandia Baru diperkirakan mencapai 5.500 orang.(R/R04/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.