Polisi Israel Brutal Hadapi Warganya yang Unjuk Rasa

Petugas polisi mencekik seorang demonstran Israel dalam protes anti reformasi pengadilan di Jalan Raya Ayalon di Tel Aviv pada 24 Juli 2023. (Avshalom Sassoni/Flash90)

Tel Aviv, MINA – terus membela perilaku brutal petugasnya dalam menanggapi protes massal terhadap perombakan peradilan di seluruh negeri pada Senin dan Selasa pagi, (25/7), karena para aktivis mengeluhkan kekerasan yang berlebihan dan kebrutalan polisi, termasuk terhadap seorang anakremaja berusia 18 tahun.

Video yang dibagikan secara luas menunjukkan contoh polisi menendang pengunjuk rasa yang tergeletak di tanah, melemparkan palet yang terbakar ke arah mereka, menarik rambut aktivis dan menggunakan kekerasan berlebihan dalam penangkapan pemrotes yang diduga memblokir jalan raya, termasuk mereka yang tidak melawan dalam penangkapan.

Menurut penyiar publik Kan, 32 pengunjuk rasa terluka dan memerlukan perawatan medis. The Times of Israel melaporkan.

Baca Juga:  Bahrain Serang Israel sebagai Bukti Bela Palestina

Kepala Polisi Israel Kobi Shabtai mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa, “ini bukan hari yang mudah. Kami ditempatkan di mata badai, dan tunduk pada kritik dari kedua belah pihak. Ada yang mengatakan kami terlalu sabar dan akomodatif, dan ada yang mengatakan bahwa kami bertindak konfrontatif.”

Shabtai membantah klaim dari beberapa aktivis bahwa aktivitas polisi dipengaruhi oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, pejabat sayap kanan yang menyerukan tindakan keras terhadap pengunjuk rasa.

Berbagai video dan laporan saksi mata menggambarkan polisi mengerahkan meriam air melawan pengunjuk rasa yang tidak memblokir jalan atau melakukan aktivitas ilegal apa pun.

Di Yerusalem di luar Knesset pada hari Senin, polisi menyemprotkan semprotan sigung berbau busuk ke pengunjuk rasa yang berusaha memblokir akses ke kompleks parlemen.

Baca Juga:  Al-Qassam Serang Pasukan Israel di Gaza dan Perbatasan Lebanon

Meriam air juga ditembakkan langsung ke seorang pria yang sedang duduk di dinding di pinggir jalan, membuatnya terlempar ke belakang. Dokter telah lama mendesak polisi untuk berhenti menggunakan metode pembubaran kerumunan, mengutip cedera yang disebabkan oleh serangan langsung. (T/RI-/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.