Harare, MINA – Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyampaikan permohonan maaf atas kejahatan terhadap orang-orang Afrika Selatan di negaranya, saat upacara pemakaman Perdana Menteri Zimbabwe Robert Mugabe di Harare, Zimbabwe, Sabtu (14/9).
“Saya berdiri di hadapan Anda untuk menyampaikan penyesalan saya dan meminta maaf atas terjadinya xenofobia di negara kami,” kata Ramaphosa.
Selama dia berpidato di National Sports Stadium, kerumunan orang terus melontarkan ejekan terhadapnya, demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA.
“Kami telah menyaksikan tindakan kekerasan di beberapa bagian negara kami, beberapa di antaranya ditujukan ke warga negara asing. Xenofobia telah menyebabkan korban jiwa dan luka, dan mayoritas korban adalah orang Afrika Selatan,” tambah dia.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Awal bulan ini, serangkaian kekerasan telah menargetkan kantor dan warga asing di Afrika Selatan, sehingga pemerintah harus mengevakuasi ratusan imigran.
Ramaphosa menegaskan bahwa orang-orang Afrika Selatan tidak xenofobia.
Presiden Afsel juga mengatakan pemerintahanya akan bekerja keras untuk membangun semangat persatuan seperti yang dicita-citakan mendiang Mugabe.
Sejumlah pemimpin Afrika berkumpul di upacara pemakaman Mugabe untuk menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga Mugabe.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mugabe, yang wafat di Singapura awal bulan ini, dimakamkan di mausoleum di Heroes Acre. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan