Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Jokowi: ‘Bogor Goals’ Relevan Untuk Visi APEC Pasca-2020

Widi Kusnadi - Sabtu, 21 November 2020 - 14:24 WIB

Sabtu, 21 November 2020 - 14:24 WIB

2 Views

Bogor, MINA – Presiden Joko Widodo mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi momentum sekaligus memberikan pelajaran bagi anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) untuk bekerja sama membangun kembali komitmen kebersamaan ekonomi yang telah dirajut sejak 26 tahun lalu.

“Saat ini saya berada di Bogor, tempat kelahiran Bogor Goals 26 tahun yang lalu. Saya kembali membaca Bogor Goals dan menemukan berbagai terobosan besar yang masih sangat relevan,” kata Presiden saat berpidato dalam KTT APEC tahun 2020 melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Demikian keterangan yang diterima MINA Sabtu, (21/11).

Presiden menambahkan, Bogor Goals merupakan kerangka kerja sama APEC selama 26 tahun terakhir yang disepakati pada masa keketuaan Indonesia di APEC 1994 yang menekankan pentingnya memperkokoh sistem pasar terbuka dan multilateralisme dengan mengakui adanya perbedaan kondisi antara ekonomi maju dan berkembang serta tebalnya spirit saling membantu, bekerja sama, untuk mencapai tatanan ekonomi yang saling menguntungkan. Hal itu dirasakan masih sangat relevan dengan kebutuhan negara-negara dewasa ini.

Menurut Presiden, fondasi kebersamaan yang dibangun di tahun 1994 silam, kini cenderung melemah. Diketahui bahwa selama dua tahun berturut-turut KTT APEC belum dapat mencapai kesepakatan. Namun, Ia meyakini bahwa pada pertemuan kali ini para pemimpin APEC akan mengirim pesan positif kepada dunia.

Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan

“Kini saatnya kita membangun kembali komitmen sekuat 1994 untuk merajut visi kita pasca-2020,” kata Presiden.

Ekonomi anggota APEC saat ini menghadapi kondisi sulit sebagai dampak pandemi Covid-19. Produk domestik bruto (PDB) APEC mengalami kontraksi hingga 2,7 persen, sementara 74 juta penduduk ekonomi anggota APEC kehilangan mata pencarian.

Presiden menegaskan, semua pihak harus bersama-sama membalikkan keadaan tersebut. Setidaknya terdapat tiga langkah untuk bersama-sama keluar dari masa sulit ini.

“Pertama, merajut kembali strategic trust,” ujarnya.

Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama

Keberhasilan banyak negara selama ini dimungkinkan melalui kerja sama yang terjalin dengan negara-negara lain. Visi APEC pasca-2020 diharapkan akan disepakati oleh para pemimpin APEC pada pertemuan tahun ini akan menjadi momentum untuk mempertebal strategic trust guna mewujudkan kerja sama saling menguntungkan.

Kedua, ekonomi anggota APEC harus dapat mereaktivasi pertumbuhan perekonomian APEC.

Ia berharap, pada 2021 mendatang akan terjadi pertumbuhan positif setelah sebagian besar negara mengalami pertumbuhan negatif di masa pandemi.

“Upaya kita harus dimulai dari sekarang. Perjalanan bisnis esensial harus didorong termasuk dengan optimalisasi APEC Business Travel Card yang dilengkapi protokol kesehatan. Kita harus perkuat rantai pasok di kawasan, konektivitas, dan digitalisasi ekonomi,” lanjutnya.

Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak  

Ketiga, APEC harus terus mendorong perdagangan multilateral yang terbuka dan adil. Langkah ini melanjutkan semangat Bogor Goals 1994, reformasi struktural harus dilakukan masing-masing negara untuk dapat mendorong perdagangan multilateral.

Saat ini tidak ada pilihan lain bagi ekonomi anggota APEC untuk tetap bekerja sama sebagaimana yang telah berhasil disepakati di Kota Bogor pada 26 tahun silam.(R/SH/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Presiden Jokowi Widodo pimpin upacara peringatan HUT TNI ke -79 di Jakarta, Sabtu (5/10/2024) (foto: Liputan6)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia