Moskow, Mina – Presiden Vladimir Putin pada Ahad (30/7) mengatakan 755 diplomat Amerika Serikat (AS) harus meninggalkan Rusia dan memperingatkan hubungan dengan Washington bisa buntu dalam waktu lama.
Hubungan antara ‘Negeri Beruang Merah’ dan ‘Negeri Paman Sam’ semakin memanas menyusul langkah Dewan Perwakilan Rakyat AS yang menyetujui sanksi tambahan terhadap Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya menuntut AS mengurangi kehadiran diplomatik merea di Rusia pada September hingga 455 – jumlah yang sama yang dimiliki Moskow di AS.
“Lebih dari seribu orang bekerja dan masih bekerja di kedutaan dan konsulat AS,” kata Putin dalam sebuah wawancara dengan televisi Rossia-24.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“(Sebanyak) 755 orang harus menghentikan aktivitas mereka di Rusia,” Putin menegaskan.
Putin menambahkan kemajuan dalam hubungan Moskow dengan Washington tidak dapat diharapkan ‘dalam waktu dekat’.
“Kami sudah menunggu cukup lama, berharap situasinya bisa berubah menjadi lebih baik,” kata Putin. “Tapi nampaknya bahkan jika situasinya berubah, itu tidak akan terjadi dalam waktu yang cepat.”
Pada hari Kamis lalu, Senat AS sangat menyetujui sebuah undang-undang untuk memperkuat sanksi terhadap Rusia karena diduga ikut campur dalam pemilihan presiden AS tahun 2016 dan karena mencaplok Semenanjung Crimea dari Ukraina pada tahun 2014.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Iran dan Korea Utara juga masuk dalam target rancangan undang-undang (RUU) sanksi tersebut.
RUU itu akan menjadi pilihan yang sulit bagi Presiden Donald Trump, apakah akan memvetonya atau menekennya. Trump telah berjanji selama kampanye pemilihan presiden AS tahun lalu bahwa ia akan memperbaiki hubungan dengan Rusia.
Moskow pada Jumat memerintahkan AS untuk memangkas jumlah diplomatnya di Rusia menjadi 455 dan membekukan dua kompleks kedutaan – sebuah rumah musim panas Moskow dan sebuah fasilitas penyimpanan di kota itu – mulai 1 Agustus.
Pada Desember, presiden AS saat itu Barack Obama memerintah pemulangan 35 diplomat Rusia dan menutup dua rumah musim panas kedutaan. Washington mengklaim rumah itu digunakan oleh Moskow untuk kegiatan mata-mata. (R11)
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)