Prof Ahmad Syafi’i Mufid: Peradaban Maju Karena Toleransi Umat Islam

 

Muhajirun, MINA – Prof Ahmad Syafi’i Mufid mengatakan, peradaban dunia maju karena adanya umat Islam.

“Termasuk peradaban barat maju seperti saat ini adalah karena jasa dan toleransi umat Islam terutama pada masa Spanyol,” ujarnya pada Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Masjid An-Nubuwwah Kompleks Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Ahad (6/5/2018).

Ia mencontohkan bagaimana pada jaman Ibnu Rusyd saat membuka universitas, menerima Moses Monades salah satu mahasiswa Yahudi, yang menjadi gurunya Galileo, ilmuwan barat dalam iptek.

“Namun sering disebut kota-kota Islam dicap dengan intoleransi. Padahal tidak ada riwayat yang enyebutkan gereja dilempari batu oleh umat Islam. Banyak gereja terletak di jalan protokol. Sebelum Masjid Istiqlal tahun 1968 sudah ada Gereja Katredal. Apa ada genteng gereja yang rontok,” ujar Peneliti Senior pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehidupan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama itu.

“Toleransi umat Islam sampai pada kehidupan bertetangga. walau beda agama tidak ada non-Muslim yang kemudian disingkirkan,” di hadapan puluhan ribu jamaah yang hadir dari berbagai penjuru tanah air dan luar negeri.

Ia menambahkan, dahulu Nabi menerima utusan kaum Nasrani Bani Najran dari Yaman. Nabi berdialog dengan mereka bahkan membiarkan mereka beribadah di bagian masjid Nabawi.

“Itu menandakan bahwa Nabi memiliki sifat toleran, kita umatnya pun harus mencontohnya,” lanjutnya.

Rasul juga pernah mengirim surat seruan dakwah kepada para pemuka agama-agama dan kerajaan sekitar kawasan Jazirah Arab. Termasuk kepada pimpinan Kristen Koptik.

Dalam surat duplikat yang tersimpan di Gereja Caterine Sinai hingga saat ini, isi surat Rasul itu melarang Muslim merusak. tempat ibadah, anak-anak, wanita dan orang tua.

“Maka kalau ada anggapan Islam di nusantara bahkan di dunia disebut intoleran, saya sangat tidak menyetujuinya, karena muslim dengan muslim itu bersaudara, tetapi muslim dengan yang bukan muslim itu saling menghargai”, imbuhnya. (L/hju/RS2).

Mi’raj News Agency (MINA)

Comments: 0