Program Buka Puasa Raja Salman Hadir Kembali di Masjid Istiqlal

Jakarta, MINA – Program Buka Puasa dari Pelayan Dua Tanah Suci Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud kembali hadir di Masjid Istiqlal Jakarta pada hari pertama puasa Ramadhan 1445 H, Selasa (12/3).

Kepala Atase Agama Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi untuk Indonesia Syeikh Ahmed bin Essa Al-Hazmi yang hadir dalam acara buka puasa tersebut turut membagikan 1.000 boks nasi dan kurma kepada para jamaah.

“Saya mewakili Raja Salman dalam program buka puasa dan hadiah kurma kita tentu sangat bersyukur karena adanya program ini karena kita mendekatkan antara Kerajaan Saudi Arabia dengan Pemerintah Indonesia. Mudah-mudahan bulan Ramadan penuh berkah menjadi hidup kita penuh dengan barokah,” ujar Al-Hazmi dalam pidatonya .

Para jamaah memenuhi area selasar Masjid Istiqlal dengan berbaris. Sementara panitia membagikan takjil dan juga santapan untuk berbuka puasa, sembari menunggu azan Magrib berkumandang.

Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman

Menurut Al-Hazmi, sebanyak 20 ton kurma dan 150.000 boks makanan disediakan untuk buka puasa bersama umat Muslim di Indonesia pada bulan suci Ramadhan 1445 H/2024 ini.

Program buka puasa dari Raja Salman dimulai di Masjid Istiqlal, Jakarta kemudian berlanjut ke sejumlah wilayah di Indonesia.

Selain kurma dan makanan, kata Al-Hazmi, sekitar 50.000 mushaf Al-Quran akan dibagikan.

Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki mengapresiasi program buka puasa tersebut sebagai bentuk kepedulian dari Raja Salman terhadap seluruh umat Islam dunia, termasuk di Indonesia.

Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan

“(Dibagikan) untuk seluruh warga Muslim, tentunya bagi yang berkebutuhan agar di bulan suci Ramadhan ini dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusu’, tenang dan mendapatkan keberkahan dari Allah Subhanahu Wata’ala,” katanya. (L/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi