Teheran, MINA – Para pemrotes Iran berkumpul untuk hari ketiga berturut-turut di lokasi-lokasi di seluruh Teheran dan kota-kota lain untuk berduka atas kematian 176 orang yang tewas dalam insiden jatuhnya sebuah pesawat penumpang Ukraina.
Mereka juga memprotes penanganan Pemerintah Iran atas insiden tersebut. Apa yang dimulai sebagai kesedihan dengan cepat berubah menjadi ekspresi kemarahan, demikian Arab News melaporkan.
Iran menjatuhkan pesawat Boeing 737-800 setelah serangan misilnya menyerang pangkalan militer AS di Irak.
Pemerintah di Teheran akhirnya mengakui bahwa pesawat jatuh oleh tembakan rudal karena “tidak sengaja”, setelah berhari-hari membantah tudingan sejumlah pihak dunia internasional.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Demonstrasi berkembang di universitas dan lokasi lain di seluruh Teheran dan beberapa kota lainnya.
Rekaman video yang muncul dari para pengunjuk rasa menunjukkan para pemrotes merusak foto-foto Qassem Soleimani, jenderal yang tewas oleh serangan udara AS, dan menyebutnya seorang pembunuh.
Para pengunjuk rasa di Universitas Sharif di Teheran meneriakkan “Mereka membunuh elit kami dan menggantinya dengan para mullah.” Sejumlah korban pesawat Ukraina adalah mahasiswa universitas tersebut yang telah lulus.
Video-video yang diunggah di media sosial menunjukkan pasukan keamanan Iran menggunakan amunisi dan gas air mata hidup melawan pengunjuk rasa. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah