Sanaa, 15 Dzulhijjah 1435/9 Oktober 2014 (MINA) – Lebih 40 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di pusat ibukota Yaman dan serangan bom mobil terhadap dua pangkalan militer di provinsi timur Hadarmout.
Koresponden Al Jazeera di ibukota mengatakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), ledakan Kamis (9/10) tampak menargetkan pertemuan Houthi di alun-alun Tahrir Square, yang berencana untuk menggelar protes.
“Seorang pembom meledakkan dirinya saat sedang dicari oleh Houthi di dekat gedung bank,” kata seorang sumber keamanan kepada Anadolu Agency.
Hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab.
Baca Juga: Israel Rebut Zona Penyangga Dataran Tinggi Golan Suriah
Sementara di provinsi Hadramout, sebuah bom mobil menghantam pos pemeriksaan militer, sementara itu 13 tentara tewas dalam serangan bom mobil lain di pangkalan militer Al-Mukalla.
Ledakan terjadi sehari setelah Ahmed Awad bin Mubarak, orang yang dipilih menjadi Perdana Menteri Yaman sebagai bagian dari kesepakatan damai yang ditengahi PBB, menolak tawaran penunjukannya.
Oposisi Syiah Houthi juga menolak pencalonan Mubarak. Houthi telah menuding penunjukan bin Mubarak sebagai “dikte” dari Washington.
Oposisi bersenjata Houthi yang telah mengepung Sanaa selama sebulan, merebut instalasi kunci negara itu awal pekan lalu tanpa perlawanan.
Baca Juga: Oposisi Suriah Tumbangkan 61 Tahun Rezim Assad, Tahanan Dibebaskan
Kelompok Houthi merayakan “Jumat kemenangan” pekan lalu dan mengambil alih banyak masjid kalangan Sunni di ibukota.
Mereka menuntut pemerintahan baru dan kekuatan politik lainnya bagi komunitasnya.
Selain kemajuan Houthi, pemerintah Yaman juga harus berurusan dengan aspirasi kelompok bersenjata di selatan dan perlawanan cabang Al-Qaeda yang beroperasi di negara itu.
Yaman yang berbatasan dengan negara kaya minyak Arab Saudi, adalah sekutu kunci AS dalam perang melawan Al-Qaeda.
Baca Juga: Oposisi Suriah Kuasai Damaskus, Presiden Assad Melarikan Diri
Houthi adalah kelompok Syiah yang juga dikenal sebagai Ansarullah, yang berperang dengan pemerintah sejak 2004. Mereka menuntut pengunduran diri pemerintah, inklusi politik dan akses ke laut. Basis mereka berada di distrik Saada, Al-Jawf dan Jeraf dalam ibukota Sanaa. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Qatar Komitmen Lanjutkan Mediasi Gencatan Senjata di Gaza