Makkah Al-Mukarramah, 2 Rabi’ul Akhir 1436/23 Januari 2015 (MINA) – Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz telah meninggal dunia akibat penyakit paru-paru yang sudah lama dideritanya, Pengadilan Kerajaan mengatakan dalam sebuah pernyataan Jumat (23/1) dini hari.
Wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) dari Makkah Al-Muakarramah melaporkan informasi wafatnya sang raja telah terdengar di seluruh media TV dan radio di seluruh kota.
Sebagai penggantinya, Pangeran Salman bin Abdul Aziz diangkat menjadi raja dan Pangeran Muqrin dinyatakan sebagai Putra Mahkota, tambah pernyataan sebagaimana dikutip Al Arabiya dan MINA, Jumat.
“Dengan wajah yang sedih Salman bin Abdulaziz Al Saud dan semua anggota keluarga serta seluruh bangsa merasa kehilangan atas wafatnya penjaga dua masjid suci, Raja Abdullah bin Abdulaziz, yang meninggal tepat pukul 01:00 pagi ini,” kata pengadilan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Upacara pemakaman akan dilakukam siang hari setelah sholat dhuhur di Masjid Imam Turki bin Abdullah di ibukota Riyadh.
Menurut pernyataan itu pula, Putra Mahkota Salman bin Abdulaziz Al Saud menerima janji setia sebagai raja dari anggota keluarga kerajaan.
Selanjutnya, Pangeran Muqrin bin Abdul Aziz juga menerima janji setia sebagai Putra Mahkota.
Kedua raja itu, Salman dan Muqrin selanjutnya akan dilantik pada Jumat malam.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Raja Abdullah meninggal dunia dalam usia 90 tahun. Abdullah seorang yang dilahirkan di Riyadh tahun 1924 adalah salah satu dari 12 putra pendiri Arab Saudi – Raja Abdul Aziz Al Saud. Ia terpilih menjadi putra mahkota tahun 1982 setelah abang tirinya, Fahd naik tahta.
Abdullah menjadi penguasa de-facto di Arab Saudi tahun 1995 setelah Raja Fahd terserang stroke. Abdullah berhasil menekan Washington untuk menarik mundur pasukan yang ditempatkan di negara itu sejak invasi Amerika ke Kuwait tahun 1990. Amerika menarik seluruh pasukannya dari Arab Saudi tahun 1993.
Raja Abdullah dan Arab Saudi yang kaya minyak membantu membentuk kembali Timur Tengah. Raja Abdullah dan anggota-anggota Kerajaan Arab Saudi juga berkeras menentang gelombang pergolakan di Timur Tengah, yang dipandangnya sebagai ancaman terhadap stabilitas dan kepemimpinannya. (L/R11/R04/P3 )
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama