Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RASYID BAKHABAZY: NAPAK TILAS NABI IBRAHIM

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 4 Oktober 2014 - 15:23 WIB

Sabtu, 4 Oktober 2014 - 15:23 WIB

1061 Views

Shalat Idul Adha halaman Masjid Silaturahim Kompleks Radio Silaturahim (RASIL), Sabtu (4/10). (Foto: Afta/MINA)
<a href=

Shalat Idul Adha halaman Masjid Silaturahim Kompleks Radio Silaturahim (RASIL), Sabtu (4/10). (Foto: Afta/MINA)" width="324" height="243" /> Shalat Idul Adha halaman Masjid Silaturahim Kompleks Radio Silaturahim (RASIL), Sabtu (4/10). (Foto: Afta/MINA)

Jakarta, 10 Dzulhijjah 1435/4 Oktober 2014 (MINA) – Ustadz Muhammad Rasyid Bakhabazi,Lc.,MA, pada Khutbah Shalat Idul Adha 1435 di halaman parkir Masjid Silaturahim Kompleks Radio Silaturahim (RASIL) Cibubur, Sabtu (4/10) mengatakan, prosesi ibadah haji dan qurban merupakan napak tilas perjuangan Nabi Ibrahim Alaihis Salam.

Menurutnya, hal mendasar yang paling penting dari napak tilas perjuangan Nabi Ibrahim adalah keteladanannya, kepasrahannya dan ketaatannya yang penuh dalam menjalankan semua perintah Allah.

“Ketika Nabi Ibrahim diperintahkan berhijrah dari tanah kelahirannya di Babilonia menuju ke Palestina kawasan Syam, kemudian berhijrah lagi ke Mekkah dan meninggalkan anak isterinya di tanah tandus itu, ia pasrah dan memenuhi perintah Allah,” ujarnya di hadapan ribuan jamaah kaum muslimin dan muslimat warga sekitar serta para pendengar Radio Silaturahim (RASIL) dari kawasan Bekasi, Bogor, Jakarta dan sekitarnya.

Ustadz Rasyid menambahkan, Nabi Ibrahim senantiasa berbaik sangka, ber-husnudzan atas semua perintah Allah. Sebab, jika memenuhi perintah Allah dengan maksimal dan sungguh-sungguh, Allah pasti akan membantunya dan memberikannya jalan keluar dari seluruh masalah.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Napak tilas meneruskan nilai-nilai ketaatan dan ketawakalan Nabi Ibrahim beserta keluarganya, hendaknya terus dilestarikan oleh kaum Muslimin saat ini.

“Terus tegakkan perjuangan dan dakwah Islam yang rahmatan lil alamin, termasuk melaksanakan ibadah qurban sebagai wujud syukur atas karunianya,” ujar Rasyid.

Itulah, maka Nabi Ibrahim merupakan sosok bergelar Abul Anbiya, bapaknya para Nabi, karena dari dirinya terdapat keutamaan sifat Nabi dan darinya lahir keturunan Nabi-Nabi, mulai dari Nabi Ishaq, Ismail, Ya’qub, Yusuf, Musa hingga Isa dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Berbicara tentang amal bernilai sosial, ia menyebutkan, ibadah sosial berupa gemar memberi atau bershadaqah terhadap sesama merupakan amalan yang sangat utama.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Banyak ibadah pribadi kepada Allah seperti rangkaian haji, beberapa bagian dapat digantikan dengan membayar denda dam, atau puasa dapat diganti dengan membayar fidyah, untuk dibagikan kepada fakir miskin, katanya.

“Ini menunjukkan betapa ibadah pribadi terkait dengan ibadah sosial. Untuk itu, umat Islam wajib terus mempererat persaudaraan, rela berkorban untuk kepentingan umat, serta menjadi muslim yang bermanfaat terhadap sesamanya,” kata Rasyid Bakhabazy menambahkan.

Sementara Suryo, Ketua Panitia, mengatakan, hingga saat ini terkumpul 11 ekor sapi dan 34 ekor kambing kurban, dan direncanakan dibagikan kepada yang berhak sekitar 2.000-2.500 jiwa.

Jamaah Masjid Silaturahim dan sekitarnya melaksanakan Shalat Idul Adha Sabtu, berdasarkan Jumat kemarin adalah Hari Arafah 9 Dzulhijjah 1435. (L/P4/R11).

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Feature