RASYID BAKHABAZY: NAPAK TILAS NABI IBRAHIM

Shalat Idul Adha halaman Masjid Silaturahim Kompleks Radio Silaturahim (RASIL), Sabtu (4/10). (Foto: Afta/MINA)
halaman Kompleks Radio Silaturahim (RASIL), Sabtu (4/10). (Foto: Afta/MINA)

Jakarta, 10 Dzulhijjah 1435/4 Oktober 2014 (MINA) – Ustadz Muhammad Rasyid Bakhabazi,Lc.,MA, pada Khutbah Shalat Idul Adha 1435 di halaman parkir Masjid Silaturahim Kompleks Radio Silaturahim (RASIL) Cibubur, Sabtu (4/10) mengatakan, prosesi ibadah haji dan qurban merupakan napak tilas perjuangan Nabi Ibrahim Alaihis Salam.

Menurutnya, hal mendasar yang paling penting dari napak tilas perjuangan Nabi Ibrahim adalah keteladanannya, kepasrahannya dan ketaatannya yang penuh dalam menjalankan semua perintah Allah.

“Ketika Nabi Ibrahim diperintahkan berhijrah dari tanah kelahirannya di Babilonia menuju ke Palestina kawasan Syam, kemudian berhijrah lagi ke Mekkah dan meninggalkan anak isterinya di tanah tandus itu, ia pasrah dan memenuhi perintah Allah,” ujarnya di hadapan ribuan jamaah kaum muslimin dan muslimat warga sekitar serta para pendengar Radio Silaturahim (RASIL) dari kawasan Bekasi, Bogor, Jakarta dan sekitarnya.

Ustadz Rasyid menambahkan, Nabi Ibrahim senantiasa berbaik sangka, ber-husnudzan atas semua perintah Allah. Sebab, jika memenuhi perintah Allah dengan maksimal dan sungguh-sungguh, Allah pasti akan membantunya dan memberikannya jalan keluar dari seluruh masalah.

Napak tilas meneruskan nilai-nilai ketaatan dan ketawakalan Nabi Ibrahim beserta keluarganya, hendaknya terus dilestarikan oleh kaum Muslimin saat ini.

“Terus tegakkan perjuangan dan dakwah Islam yang rahmatan lil alamin, termasuk melaksanakan ibadah qurban sebagai wujud syukur atas karunianya,” ujar Rasyid.

Itulah, maka Nabi Ibrahim merupakan sosok bergelar Abul Anbiya, bapaknya para Nabi, karena dari dirinya terdapat keutamaan sifat Nabi dan darinya lahir keturunan Nabi-Nabi, mulai dari Nabi Ishaq, Ismail, Ya’qub, Yusuf, Musa hingga Isa dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Berbicara tentang amal bernilai sosial, ia menyebutkan, ibadah sosial berupa gemar memberi atau bershadaqah terhadap sesama merupakan amalan yang sangat utama.

Banyak ibadah pribadi kepada Allah seperti rangkaian haji, beberapa bagian dapat digantikan dengan membayar denda dam, atau puasa dapat diganti dengan membayar fidyah, untuk dibagikan kepada fakir miskin, katanya.

“Ini menunjukkan betapa ibadah pribadi terkait dengan ibadah sosial. Untuk itu, umat Islam wajib terus mempererat persaudaraan, rela berkorban untuk kepentingan umat, serta menjadi muslim yang bermanfaat terhadap sesamanya,” kata Rasyid Bakhabazy menambahkan.

Sementara Suryo, Ketua Panitia, mengatakan, hingga saat ini terkumpul 11 ekor sapi dan 34 ekor kambing kurban, dan direncanakan dibagikan kepada yang berhak sekitar 2.000-2.500 jiwa.

Jamaah Masjid Silaturahim dan sekitarnya melaksanakan Shalat Idul Adha Sabtu, berdasarkan Jumat kemarin adalah Hari Arafah 9 Dzulhijjah 1435. (L/P4/R11).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0