RATUSAN PETANI KAREN TUNTUT PEMBEBASAN TANAH

Petani tuntut pembebasan tanah yang dirampas pemerintah Petani tuntut pembebasan tanah yang dirampas pemerintah (Photo: DVB)
Petani tuntut pembebasan tanah yang dirampas pemerintah
Petani tuntut pembebasan tanah yang dirampas pemerintah (Photo: DVB)

Karen, 30 Syawwal 1435/26 Agustus 1435 (MINA) – Lebih dari seratus orang petani dari sembilan desa di Kota Hpa-a, Karen, Myanmar, menggelar unjuk rasa menuntut kembalinya tanah  mereka yang dikatakan disita  militer beberapa tahun lalu.

Para petani bergabung dengan anggota Kelompok Generasi Mahasiswa Karen 88 Senin melakukan pawai dua jam pada pukul 09:00 yang dimulai di pusat kota Hpa-an dan kemudian menyebar di 11 titik.

Anggota Parlemen, Karen Nan Say Awa, yang mengamati demonstrasi, mengatakan para demontran melakukan aksi damai, di antaranya terdapat petani-petani dari Desa Taungthugon, Hlarkamyin dan Hlarkadaung. Democratic Voice of Burma (DVB) melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Anggota Parlemen, Nan Say Awa menilai unjuk rasa yang dilakukan petani akan sia-sia dan tidak akan mendapatkan kembali tanah mereka dan meminta agar petani menghentikan protes.

Sejak pemerintah Thein Sein mulai menjabat pada 2011, ribuan petani dan penduduk desa melakukan unjuk rasa serupa menyerukan kembalinya tanah yang disita oleh tentara Myanmar, terutama pada 1990-an.

Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Myanmar mengumumkan, sampai saat ini, lebih dari 200.000 hektar tanah yang disita diserahkan kepada pemerintah negara bagian dan daerah.

Dalam laporan yang disampaikan kepada pemerintah pada Rabu lalu, kata kementerian itu lebih dari 50.000 hektar disita di Divisi Sagaing, 38,000 hektar di Negara Bagian Kachin, dan banyak lagi di seluruh negeri.

Menurut laporan itu, hanya sekitar 46.000 hektar sejauh ini telah dikembalikan kepada pemilik aslinya.

Para petani terus melakukan aksi demonstrasi menuntut kembalinya tanah mereka yang dirampas oleh miiter. Setidaknya menurut pantauan MINA dalam kurun waktu 2014 para petani setiap bulan melakukan unjuk rasa meminta tanahnya dikembalikan. (T/P004/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0