Ramallah, MINA – Seorang remaja Palestina akhirnya wafat karena luka serius yang dideritanya di kepala saat penggerebekan pasukan Israel di kota Nablus di bagian utara Tepi Barat yang diduduki.
Muntaser Mohammad al-Shawwa yang berusia 16 tahun meninggal karena lukanya di Rumah Sakit Rafidiya di Nablus pada Senin (20/2/2023), lapor kantor berita resmi Wafa Palestina, mengutip sumber-sumber medis.
Dia dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis sekitar dua pekan lalu setelah peluru tajam yang ditembakkan oleh pasukan Israel dalam penggerebekan “menembus kepalanya dari belakang telinga dan keluar melalui mulut,” kata Wafa.
“Dia dibawa ke rumah sakit tanpa detak jantung, tetapi dihidupkan kembali dan dirawat intensif sampai dia dinyatakan meninggal malam ini,” tambahnya.
Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat
Kematian remaja itu menambah jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel sejak awal tahun ini menjadi 49 orang.
Pasukan pendudukan dan pemukim Yahudi Israel secara nyata meningkatkan serangan mereka terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat dan daerah lain, dalam upaya untuk secara paksa mengusir warga Palestina dari tanah mereka dan memberi jalan bagi perluasan permukiman Yahudi.
Kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel di Tepi Barat merenggut nyawa lebih dari 170 warga Palestina tahun lalu, menjadikan tahun 2022 sebagai tahun paling mematikan bagi warga Palestina, yang berbasis di wilayah pendudukan, dalam hampir dua dekade. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel di Gaza Akibatkan Jutaan Ton Puing Terkontaminasi Zat Berbahaya