Hebron, Palestina, 9 Rabi’ul Akhir 1438/8 Januari 2017 (MINA) – Pada Sabtu (7/1) di kota Hebron, Tepi Barat, ribuan pelayat menghadiri pemakaman dua jasad warga Palestina yang dibunuh tentara Israel pada September tahun lalu.
Menurut versi tentara Israel, warga Palestina bernama Hatem Shaludi (25 tahun) dan Muhammad Rajabi (16 tahun), keduanya ditembak mati karena menyerang tentara Israel dengan tuskan pisau di kota yang diduduki itu di dua waktu dan lokasi terpisah.
Pemerintah Israel mengembalikan jasad mereka kepada keluarganya pada Jumat untuk dimakamkan.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Menurut perhitungan kantor berita AFP, sejak Oktober 2015, sebanyak 246 warga Palestina, 36 warga dan tentara Israel, dua orang Amerika, Yordania, seorang Eritrea dan Sudan, telah tewas dalam gelombang meningkatnya perlawanan pejuang Palestina, yang menyebutnya “Intifadhah Ketiga” atau “Intifadhah Al-Quds”.
Sejak awal, pasukan Israel selalu menyita mayat warga Palestina yang tewas dan sering menahannya selama beberapa bulan.
Israel masih menahan tujuh jasad warga Palestina yang tewas oleh tentara pendudukan, tiga di antaranya dari Hebron yang sering menjadi titik bentrokan tentara Israel dengan para pemuda Palestina.
Para pelayat di pemakaman Sabtu itu membawa foto-foto almarhum, bendera nasional Palestina dan spanduk dari berbagai kelompok Palestina, termasuk gerakan militan Islam Hamas.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Otoritas Israel mengatakan pada pekan lalu bahwa tujuh jenasah terduga militan Hamas tidak akan dipulangkan, tetapi sebaliknya akan dikubur oleh otoritas Israel sendiri.
Keputusan itu diikuti dengan rilisnya sebuah video oleh Hamas yang menunjukkan sebuah pesta ulang tahun tentara Israel Oron Shaul yang diyakini Hamas adalah ulang tahun pura-pura. Oron Shaul telah lama diyakini sudah tewas dalam perang Gaza 2014. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza