Sadr Janji Cegah Pengaruh Asing Dalam Pemerintahan Baru Irak

Baghdad, MINA – Ulama Irak yang bersama koalisinya memenangkan jumlah kursi terbanyak dalam pemilihan parlemen, berjanji untuk mencegah pengaruh asing dalam pemerintahan baru negara itu.

Sadr membuat pernyataan pada Senin (28/5) ketika dia bekerja untuk membentuk pemerintah “inklusif” tanpa campur tangan dari Iran dan Amerika Serikat (AS).

“Iran adalah negara tetangga dan kami prihatin dengan kepentingannya. Kami berharap tidak akan campur tangan dalam urusan Irak, karena kami menolak siapa saja yang ikut campur dalam urusannya juga,” kata Sadr.

“Adapun AS, itu adalah negara pendudukan yang kami tidak pernah membiarkannya campur tangan,” tambahnya, demikian The New Arab melaporkan.

Tidak adanya satu blok pun yang memenangkan suara mayoritas, akan membuat prospek negosiasi untuk menyetujui pemerintahan baru bisa berlangsung berpekan-pekan.

Sadr yang menolak pengaruh asing di Irak telah menimbulkan ketegangan dengan pihak berwenang di Iran dan AS.

Dalam upaya untuk memulai negosiasi, Sadr pekan lalu bertemu dengan Perdana Menteri Haider Al-Abadi, yang kelompoknya di posisi tiga dalam pemilihan, dan Hadi Al-Ameri yang pro-Iran berada di urutan kedua.

Setelah pertemuan tersebut, Sadr mendesak “pembentukan pemerintah yang inklusif secepat mungkin” dan menyerukan “keputusan politik nasional”. (T/RI-1/RS1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: illa

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0