Sekjen ISMES: Indonesia Harus Proaktif Redakan Ketegangan di Timur Tengah

Gambar rekaman video yang menunjukkan rudal-rudal Iran melintas di langit Al-Quds tempat Masjid Al-Aqsa berada, Ahad dini hari, 14 April 2024. (Gambar: Video via X)

Jakarta, MINA – Peneliti dan pengamat Fahmi Salsabila mengingatkan risiko terjadinya perang dunia III jika ketegangan di kawasan Timur Tengah terus berlangsung karena mendapatkan dukungan negara maju seperti Amerika Serikat dan Rusia.

“Jika AS terlibat dalam perang, Rusia sudah men-declare akan ikut terlibat dan full mendukung . Kita khawatirkan dua kekuatan besar ini akan bertemu walaupun tidak secara langsung, Israel proksi AS, Iran proksi Rusia,” kata Fahmi saat dihubungi MINA, Ahad (14/4).

Sekjen The Indonesian Society for Middle East Studies () itu juga mengatakan, pemerintah Indonesia perlu turun tangan untuk memastikan agar serangan di Iran dan Israel maupun serangan ke Gaza oleh Israel bisa dihentikan.

“Meski belum ada sikap resminya, namun dapat dipastikan pemerintah Indonesia akan proaktif dalam mendukung perdamaian dunia, serta mengkhawatirkan eskalasi lebih besar lagi, menjadi perang lebih besar melibatkan negara-negara kawasan dan negara besar,” ujarnya.

Militer Iran meluncurkan serangan ke wilayah Israel pada Sabtu (13/4/2024) pagi waktu setempat. Ini merupakan respons atas serangan Israel yang menyasar gedung konsulat Iran di Suriah hingga menewaskan 12 orang pada Senin (1/4/2024).

Peristiwa ini juga menandai pertama kalinya Iran melancarkan serangan militer langsung ke Israel, meski keduanya telah bermusuhan selama beberapa dekade sejak 1979.

Fahmi menekankan serangan Iran untuk membalas serangan Israel sebelumnya dengan mendasarkan pada hak untuk membela diri berdasarkan Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

“Ya masih awal pemanasan, tapi sudah buat ketakutan Israel. Iran belum full scale dalam melancarkan serangannya,” pungkasnya.

Dia juga menambahkan, otoritas pendudukan Israel akan tetap mengintensifkan agresinya ke Gaza. Namun dalam serangan awal Iran dengan puluhan drone dan rudal balistik kemarin, baru kali ini serangan terhada Gaza berhenti selama beberapa jam karena adanya serangan Iran tersebut. (L/R1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.