Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SHUFFAH AL-QURAN SIAPKAN RISET BAGI PERADABAN DUNIA

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 9 Juli 2015 - 14:57 WIB

Kamis, 9 Juli 2015 - 14:57 WIB

692 Views

heri budianto

Ir. Heri Budianto,M.T. Pengurus Shuffah Al-Quran dan masjid An-Nubuwwah dalam sessi presentasi di depan para ulama Thailand (22/12/2014). (MINA)

Wawancara dengan Kabid Perencanaan dan Pengembangan Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud Online (SQABM), Ir.Heri Budianto,M.T.

Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud Online (SQABM) berpusat di Ma’had Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, merupakan Lembaga Tinggi unggulan berbasis Al-Quran dan Sunnah, dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam upaya tegaknya syariat Islam yang rahmatan lil ’alamin.

Melalui lembaga yang digagas oleh Imaamul Muslimin Muhyiddin Hamidy tersebut, dan diresmikan oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan (kini Ketua MPR RI), tanggal 19 November 2013, diharapkan menghasilkan cendekiawan Muslim yang berkualitas, berilmu dan berakhlaqul karimah, yang memberikan manfaat bagi umat Islam dan masyarakat dunia.

Misi utama lembaga berbasis Teknologi Informasi (TI) ini, yakni berupaya memberikan pembekalan kemampuan berdakwah berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam rangka upaya mengajak ummat Islam untuk kembali kepada ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El-Awaisi (3): Kita Butuh Persatuan untuk Bebaskan Baitul Maqdis

“Jangka besarnya adalah mengubah peradaban dunia berbasis Al-Quran,” ujar Ir. Heri Budianto,M.T., Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan SQABM.

Apa dan bagaimana Shuffah Al-Quran kaitannya dengan peradaban dunia berbasis Al-Quran? Berikut wawancara eksklusif Ali Farkhan Tsani wartawan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) dengan Heri Budianto melalui saluran telepon pada Selasa (7/7/2015).

MINA: Apa kaitan Al-Quran dengan iptek yang menjadi perhatian dari Shuffah Al-Quran?

Heri: Kita bertekad memberikan pembekalan iptek berbasis Al-Quran, sehingga hasilnyamemberikan kemaslahatan dan kesejahteraan bagi umat manusia. Sebab iptek yang tidak dilandasi Al-Quran, ya seperti sekarang ini, hanya mengakibatkan kerusakan alam dan kehancuran peradaban manusia.

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El Awaisi (2): Urgensi Rencana Strategis Bebaskan Baitul Maqdis

MINA: Apakah menjadi semacam solusi?

Ya, di Shuffah Al-Quran ini, insya Allah menjadi Sekolah Tinggi yang memberikan solusi penyelasaian permasalahan umat dengan Al-Qur’an. Sebab, Al-Quran merupakan petunjuk atau pedoman hidup manusia, bagaimana manusia mengelola hidup dan kehidupan sebagai khalifah di muka bumi ini. Semua kunci jawaban atau solusinya ada di dalam Al-Quran.

sqam

Grand Launching Shuffah Al-Quran Online, Selasa 19 November 2013 M. di kampus Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan. (MINA)

MINA: Bisa diberikan contohnya?

Heri:Misalnya dalam bidang ekonomi. Mengapa perekonomian Barat kolaps? Karena tidak mengamalkan ajaran Al-Quran, ekonominya bukan ekonomi Al-Quran. Tapi ekonomi kapitalis, berlawanan dengan sunnatullah.

Baca Juga: Fenomana Gelombang Panas, Ini Pendapat Aktivis Lingkungan Dr. Sharifah Mazlina

Nah, Shuffah Al-Quran salah satu tugasnya mengadakan riset tentang kandungan ekonomi di dalam Al-Quran, yang jelas mensejahterakan untuk peradaban manusia.

Sebagai contoh saja, bagaimana Umar bin Abdul Aziz menerapkan kebijakan ekonomi berbasis Al-Quran, tunduk pada aturan Allah. Sehingga hanya dalam tempo dua tahun mampu emngubah keterpurukan ekonomi sebelumnya menjadi brilian dan mampu mengukir sejarah peradaban.

MINA: Dalam bidang iptek juga?

Heri: Ya, seperti terjadinya apa yang disebut bencana alam, banjir, tanah longsor, gempa tektonik, pergeseran lempengan bumi, dan lainnya. Itu semua saya yakin karena konsep dasarnya bukan Al-Quran, tetapi iptek semata.

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El Awaisi (1): Peran Strategis Indonesia dalam Pembebasan Baitul Maqdis

Juga umpamanya teknologi farmasi. Dunia obat-obatan pasti sudah tahu, dan bukan rahasia lagi, bahwa sebagian besar dasar pembuatan obat antara lain terbuat dari atau turunan dari enzim babi, anjing, kera, organ manusia dan bahan narkoba.

Mengapa itu semua diberlakukan secara sah? Karena tinjauannya bukan Al-Quran. Tapi ilmnu semata plus keuntungan materi. Hasilnya? Tidak memberikan solusi kesehatan, malah mengakibatkan penyakit berikutnya.

Insya Allah para penghafal Al-Quran yang dididik di Shuffah Al-Quran ini, nanti akan mengarah pada riset juga tentang kedokteran ini, dengan dasar utama ayat-ayat Al-Quran yang sudah mereka hafal.

Para tokoh Muslim penemu jaman dulu, mampu memberikan pencerahan bagi peradaban ilmu pengetahuan dunia timur dan barat, karena mereka mendasarkan temuannya pada Al-Quran. Tetapi manakala kemudian ilmu pengatahuan itu beralih ke otak semata, beginilah jadinya. Hanya menyebabkan kerusakan tata kehidupan.

Baca Juga: HNW: Amanat Konstitusi! Indonesia Sejak Awal Menolak Kehadiran Penjajah Israel

MINA: Isu minyak dan gas yang katanya diprediksi dalam hitungan puluhan tahun lagi sudah habis, bagaimana dalam tinjauan Shuffah Al-Quran?

Heri: Ini juga, ada yang salah dalam mengelola karunia Allah di dalam perut bumi ini. Rezki Allah berupa minyak dan gas alam dikaruniakan untuk manusia. Namun karena keserakahan sehingga tak terkendali.

Atas dasar gerakan kemanusiaan saja, lembaga swadaya masyarakat semacam Greenpeace, mengecam berbagai upaya yang dapat merusak alam, seperti penggunaan energi nuklir, radioakif, lmbah berbahaya dan isu-isu lingkungan hidup lainnya. Apalagi kalau didasarkan pada nilai-nilai universal di dalam Al-Quran.

MINA: Bagaimana isu sosial berupa konflik di beberapa negeri yang notabene berpenduduk mayoritas Muslim?

Baca Juga: Basarnas: Gempa, Jangan Panik, Berikut Langkah Antisipasinya

Heri: Ini juga isu mendesak yang perlu dicarikan solusinya, agar kaum Muslim tidak lagi berpecah belah yang hanya merugikan internal sendiri.

Justru tentang isu ini, kami sedang mengupayakan sebuah riset tentang beberapa kasus konflik, dan digali referensinya dari Al-Quran. Hasil riset akan coba kita presentasikan dan kita kirim ke berbagai pihak terkait, terutama pihak-pihak yang terlibat di dalam derah konflik.

Al-Quran itu sesuai fitrah, dan manusia fitrahnya adalah bersatu, hidup berdampingan secara damai dan ingin sejahtera. Itu semua ada di dalam Al-Quran solusinya.

Melalui Shuffah Al-Quran, yang dipandu para dosen dari perguruan tinggi terbaik di dunia, seperti dari Gaza, Sudan, Malaysia, dan lainnya. Apalagi ini disiarkan secara online dalam tiga bahasa, Arab, Inggris dan Indonesia.

Baca Juga: Basarnas Siapkan Sumber Daya yang Siap dan Sigap

Melalui dunia internet, Shuffah Al-Quran, dengan mohon pertolongan Allah, mencoba mengadakan berbagai riset berbagai bidang, untuk peradaban dunia.

dosen sqam

Dosen-Dosen Pengajar Shuffah Al-Quran Online dari Indonesia dan Gaza, Palestina (MINA)

MINA: Apa harapan ke depan?

Heri: Kita berharap upaya Shuffah Al-Quran memberikan sumbangsih bagi peradaban dunia, mendapat dukungan dari para ilmuwan Muslim. Sudah ada beberapa ilmuwan, profesor, dan ulama yang siap bergabung untuk memperkuat program ini.

Kami juga survei beberapa lembaga penelitian dan institut Islam yang berkecimpung dalam bidang keilmuan Al-Quran dan teknologi.

Baca Juga: Cerita Perjuangan dr. Arief Rachman Jalankan “Mission Impossible” Pembangunan RS Indonesia di Gaza (Bagian 3)

Ke depan, insya Allah Shuffah Al-Quran Online beralamat website www.shuffahalquran.com, akan mengadakan semacam diskusi atau seminar tentang Al-Quran kaitannya dengan teknologi. Pertengahan Syawwal mendatang (pertengahan Agustus 2015) dijadwalkan sessi pertama, kerjasama Shuffah Al-Quran, Perpustakaan Online Masjid An-Nubuwwah dan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) sebagai media partner. (L/P4/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Cerita Perjuangan dr. Arief Rachman Jalankan “Mission Impossible” Pembangunan RS Indonesia di Gaza (Bagian 2)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Khadijah