Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Solidaritas untuk Muslim Selandia Baru dari New York

Septia Eka Putri - Senin, 18 Maret 2019 - 22:27 WIB

Senin, 18 Maret 2019 - 22:27 WIB

6 Views ㅤ

Presiden Nusantara Foundation, Shamsi Ali menyapaikan solidaritas untuk muslim di Selandia Baru. (Foto: Shamsi Ali)

Presiden Nusantara Foundation, Shamsi Ali menyapaikan solidaritas untuk muslim di Selandia Baru. (Foto: Shamsi Ali)

New York, MINA – Presiden Nusantara Foundationa AS, Shamsi Ali mengatakan, warga New York dari berbagai agama berkumpul di sebuah masjid Queens pada Ahad (17/03),  dalam acara “interfaith solidarity” atau solidaritas antar agama atas para korban serangan teror di Selandia Baru.

“Terorisme memang musuh kita bersama, Kami tidak terintimidasi dan kami tidak takut,” ujar Shamsi Ali kepada puluhan orang yang berkumpul di Pusat Muslim Jamaika di St. 168 dekat Highland Ave. Demikian yang disampaikan kepada MINA.

Hadir dari kalangan pimpinan Komunitas Yahudi, Kristen, Hindu, Katolik. Juga beberapa Pejabat kota New York, antara lain Rory Lanchman, anggota DPRD NY.

Dalam acara tersebut, Shamsi Ali memimpin doa antaragama dengan Rabbi Marc Schneier, kemudian mengecam Presiden Trump karena tidak secara eksplisit mengutuk rasisme setelah serangan di Christchurch, yang terjadi pada Jumat lalu. “Kebencian, intoleransi, dan kefanatikan tidak mengenal batas, Itu memengaruhi kita semua,” kata Lanchman.

Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut

Supremasi kulit putih Brenton Tarrant, 28, merilis sebuah manifesto yang memuji Trump sebagai inspirasi untuk kebenciannya sebelum membunuh puluhan Muslim.

“Kami sangat sedih dengan apa yang terjadi di Selandia Baru,” ujar Shamsi Ali. “Mengapa begitu sulit bagi presiden kita untuk berbicara dan mengatakan (Tarrant) adalah musuh kita?” tegasnya.

Jenis kebencian inilah yang menurut para penyelidik, memicu Brenton Harris Tarrant, seorang nasionalis kulit putih yang dicurigai, untuk menyergap dan membunuh lebih dari 48 orang.

“Itu hal yang menyedihkan untuk dikatakan. Di satu sisi, kami merasa ini adalah tempat teraman yang seharusnya, tetapi kami juga melihat peristiwa malang yang terjadi di seluruh dunia, “kata Imam Shamsi Ali

Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York

Masjid di Queens membuka pintunya bagi anggota parlemen lokal dan pemimpin agama untuk berjaga-jaga antaragama. Gerakan itu dianggap oleh banyak orang sebagai tanda persatuan setelah serangan teroris tersebut.

“Hari ini, kami di sini bersama para pemimpin agama dari komunitas Muslim, Yahudi, Kristen, dan Hindu untuk mengatakan bahwa mereka semua bersatu melawan kebencian, Islamofobia, xenophobia anti-Semitisme dalam semua bentuk serta manifestasinya,” kata Anggota Dewan Rory Lancman.

“Acara Solidaritas ini semoga menjadi bagian dari upaya menguatkan komunitas dan membwa suasana yang lebih kondusif. Aamiin,” kata Shamsi Ali. (L/R07/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Amerika
Kolom
Amerika
Internasional
Dunia Islam