Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Starbucks dan H&M di Maroko Tutup Karena Boikot

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 2 Desember 2023 - 10:34 WIB

Sabtu, 2 Desember 2023 - 10:34 WIB

34 Views

CURZON STREET, LONDON, UNITED KINGDOM - 2018/06/10: A woman holds a 'Boycott Israel' flag during the annual pro-Palestine/anti-Israel Al Quds Day demonstration in central London. The demonstration is notably controversial in the city for the flying of Hizbullah flags that typically takes place during the course of it. (Photo by David Cliff/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)

Casablanca , MINA – Dua merek terkemuka Starbucks dan H&M di Maroko akan ditutup secara permanen sebelum akhir tahun 2023 karena rendahnya permintaan karena kampanye boikot terhadap Israel yang sedang berlangsung pada perusahaan tersebut, lapor Media lokal Maroc Hebdo.

Kedua merek tersebut, yang merupakan anak perusahaan dari raksasa waralaba Kuwait Al Shaya, akan menanggung beban terbesar dari kampanye boikot yang menargetkan merek-merek dan toko-toko Barat yang berbagi postingan “permintaan maaf” tentang perang Israel di Gaza.

Starbucks memiliki 18 lokasi di Maroko sementara H&M membuka empat toko. Seperti dilaporkan New Arab, Sabtu (2/12).

“Menurut informasi yang dapat dipercaya, dua merek besar global, terutama merek pakaian asal Swedia, H&M dan jaringan kopi bergengsi Amerika Serikat, Starbucks, akan meninggalkan Maroko mulai 15 Desember,” tulis publikasi Maroko.

Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Pawai Dukung Badai Al-Aqsa

Laporan menyebutkan, aksi boikot telah menciptakan suasana “kecemasan dalam lingkaran ekonomi di Casablanca,” karena kedua merek tersebut mempekerjakan ratusan warga Maroko.

Berbicara kepada beberapa karyawan di toko-toko perusahaan tersebut, mereka mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui laporan yang dituduhkan tersebut. Namun mereka sadar bahwa toko-toko tersebut sedang mengalami kesulitan keuangan karena kurangnya permintaan.

“Ini akan menjadi bencana, kami memiliki lebih dari 100 karyawan. Ke mana kami akan pergi setelahnya? Mudah-mudahan laporan itu tidak benar,” kata seorang pekerja di toko Starbucks di Maroko. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Para Menlu Arab dan Turkiye Akan Bertemu di Yordania Bahas Situasi Terkini Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Asia
Timur Tengah
Amerika
Indonesia