Christchurch, Selandia Baru, MINA – Beberapa hari menjelang tahun ketiga peringatan serangan teroris anti-Muslim Christchurch, salah satu korban selamat Temel Aracocugu jalan kaki sejauh 360 km untuk menyuarakan perdamaian.
Aracocugu memulai perjalanan pada Selasa (1/3) sore dari Dunedin, kota asal teroris yang menyerang dua masjid pada 15 Maret 2019.
Atacocugu berencana tiba di Masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch pada 15 Maret, bertepatan dengan peringatan tahun ketiga serangan itu, demikian AboutIslam mengutip Stuff.
“Teroris mulai dari sini… setiap kali dia memikirkan kebencian dan mencoba menyebarkan kebenciannya. Tapi hari ini… saya menentang kebenciannya,” katanya.
Baca Juga: Lateefah Simon jadi Warga Muslim Amerika Keempat Terpilih di Kongres AS
Memulai perjalanannya, orang-orang lain dari komunitas Muslim Dunedin dan kelompok antaragama Dunedin bergabung dengan Atacocugu.
Heidi Coetzee, CEO Save the Children, melakukan perjalanan ke Dunedin dari Wellington untuk berjalan 10 km pertama bersamanya.
“Jalan damai pada saat perdamaian berada di bawah tekanan tidak pernah lebih penting,” katanya.
Temel mengatakan, dia ingin kita terlibat karena cintanya pada anak-anaknya dan masjidnya, dan anak-anak perlu tumbuh dalam damai dan cinta.
Baca Juga: Parlemen Arab Sambut Baik Pengumuman Gencatan Senjata di Gaza
Ayah dua remaja ini menggalang dana untuk tiga kelompok pemuda sebagai bagian dari perjalanannya. Hingga saat penulisan, donasi telah mencapai lebih dari $ 22.600.
Tiga tahun telah berlalu sejak pembantaian mengerikan terhadap 51 Muslim di Christchurch Selandia Baru yang mengguncang dunia.
Christchurch adalah kota terbesar di Pulau Selatan Selandia Baru dan pusat Wilayah Canterbury, rumah bagi 404.500 penduduk, menjadikannya kota terpadat ke-3 di Selandia Baru setelah Auckland dan Wellington. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jelang Gencatan Senjata, Yordania Kirim 140 Truk Bantuan ke Gaza