Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudan Akhiri 30 Tahun Pemerintahan Islam

Ali Farkhan Tsani - Senin, 7 September 2020 - 12:27 WIB

Senin, 7 September 2020 - 12:27 WIB

3 Views

Khartoum, MINA – Sudan mengakhiri 30 tahun pemerintahan Islam dan menjadikannya negara demokratis.

Menurut laporan Logical Indian, Ahad (6/9), Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan Abdel-Aziz Adam al-Hilu, pemimpin Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara menandatangani deklarasi tersebut di Addis Ababa pada Kamis.

“Negara tidak akan mendirikan agama resmi. Tidak ada warga negara yang boleh didiskriminasi berdasarkan agama mereka,” bunyi pernyataan tersebut. VOA News melaporkan.

“Agar Sudan menjadi negara demokratis di mana hak-hak semua warga negara dijunjung, konstitusi harus didasarkan pada prinsip pemisahan agama dan negara, yang tidak ada hak untuk menentukan nasib sendiri yang harus dihormati,” deklarasi tersebut menyatakan.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Kedua belah pihak juga sepakat untuk mengadakan lokakarya negosiasi informal yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah kontroversial yang melibatkan hak untuk menentukan nasib sendiri semua warga negara.

Keputusan itu diambil empat hari setelah pemerintah menandatangani kesepakatan damai dengan koalisi pasukan Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara yang meningkatkan harapan untuk mengakhiri kekerasan yang melumpuhkan wilayah Darfur dan bagian lain Sudan yang telah berlanjut selama bertahun-tahun.

Hamdok dan al-Hilu mengatakan mereka yakin perlu mencapai solusi politik yang komprehensif untuk semua konflik Sudan, yang akan mengatasi akar penyebab krisis yang mengguncang negara itu. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel

Rekomendasi untuk Anda

Internasional