![](http://www.mirajnews.com/wp-content/uploads/2017/11/ISIS-2.jpg)
Anggota Islamic State (ISIS). (Foto: dok. War on the Rocks)
Anbar, Irak, MINA – Di padang pasir Irak yang tak kenal ampun, hanya ada satu cara untuk menghadapi anggota kelompok Islamic State (ISIS) yang dikalahkan dan mencoba pulang ke rumah, yaitu keadilan kesukuan.
Suku-suku di Irak telah sepakat untuk tidak memberi pengampunan kepada warga suku yang pernah menjadi anggota ISIS.
Takut terhadap pembalasan dan hukuman dari pengadilan suku, para keluarga anggota ISIS banyak yang sudah melarikan diri.
Jenderal Ismail Mehlawi, mantan komandan militer Irak untuk operasi di provinsi Anbar mengatakan, pulangnya para anggota ISIS menghadapi sedikit perhatian.
Baca Juga: Netanyahu Tiba di AS untuk Bertemu dengan Trump
“(Suku) Bumahal dan suku-suku lain telah sepakat untuk mengadopsi sikap bersama,” kata Mehlawi yang seorang etnis Bumahal. Demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip MINA.
Di wilayah Sunni yang luas, hukum kesukuan berlaku. Suku-suku Irak telah menanggapi pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan terhadap kerabat anggota ISIS.
“Mereka semua melarikan diri ke negara tetangga Suriah,” kata penduduk desa Al-Obeidi di jantung benteng pertahanan terakhir ISIS yang telah diambil alih pasukan Irak.
Mehlawi mengatakan, jika ada yang pulang atau ditemukan di daerah tersebut, mereka akan diperlakukan dengan berat. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera