Anbar, Irak, MINA – Di padang pasir Irak yang tak kenal ampun, hanya ada satu cara untuk menghadapi anggota kelompok Islamic State (ISIS) yang dikalahkan dan mencoba pulang ke rumah, yaitu keadilan kesukuan.
Suku-suku di Irak telah sepakat untuk tidak memberi pengampunan kepada warga suku yang pernah menjadi anggota ISIS.
Takut terhadap pembalasan dan hukuman dari pengadilan suku, para keluarga anggota ISIS banyak yang sudah melarikan diri.
Jenderal Ismail Mehlawi, mantan komandan militer Irak untuk operasi di provinsi Anbar mengatakan, pulangnya para anggota ISIS menghadapi sedikit perhatian.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“(Suku) Bumahal dan suku-suku lain telah sepakat untuk mengadopsi sikap bersama,” kata Mehlawi yang seorang etnis Bumahal. Demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip MINA.
Di wilayah Sunni yang luas, hukum kesukuan berlaku. Suku-suku Irak telah menanggapi pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan terhadap kerabat anggota ISIS.
“Mereka semua melarikan diri ke negara tetangga Suriah,” kata penduduk desa Al-Obeidi di jantung benteng pertahanan terakhir ISIS yang telah diambil alih pasukan Irak.
Mehlawi mengatakan, jika ada yang pulang atau ditemukan di daerah tersebut, mereka akan diperlakukan dengan berat. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama