Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SYAIKH AL-ABBASI SERU UMAT JAGA AL-AQSHA

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 4 Oktober 2015 - 08:47 WIB

Ahad, 4 Oktober 2015 - 08:47 WIB

511 Views

syaikh abbasi mal

Syaikh Ali al-Abbasi (Foto: Dusob/MINA)

Kuala Lumpur, 20 Dzulhijjah 14346/4 Oktober 2015 (MINA) – Imam Masjid Al-Aqsha Palestina, Syaikh Dr. Ali Omar al-Abbasi menyerukan kepada umat Islam di manapun berada untuk bersama-sama menjaga masjid Al-Aqsha kiblat pertama, dari aksi pasukan Israel yang semakin merajalela hendak merusaknya.

“Masjid Al-Aqsha di samping Masjidil Haram sesuai surat Al-Isra ayat pertama menunjukkan kepada kita bahwa Allah memerintahkan kita untuk menjaga kesuciannya,” ujar Syaikh Abbasi dalam tabligh akbar di Masjid  Al-Falah, Subang Jaya, Selangor, Malaysia, Sabtu malam (3/10).

Dudin Sobaruddin, Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Kuala Lumpur melaporkan, Syaikh Abbasi hadir ke Malaysia sebagai kunjungan pertama yang dikoordinir oleh Islamic Literacy Movement of India, dalam kaitan menggelorakan kondisi Masjid Al-Aqsha terkini kepada umat Islam.

“Kedua masjid ini, Masjidil Haram dan Masjid Al-Aqsha sama-sama memiliki nilai keagungan dan penting bagi umat islam, jadi tidak bisa dibeda-bedakan untuk mengunjungi dan membelanya dari penodaan yang bukan haknya,” katanya, dalam rangkaian silaturrahim ke beberapa negara di kawasan Asean, meliputi Malaysia, Singapura dan Indonesia.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

“Mari kita sama-sama menjaga Masjid Al-Aqsha ini. Mari kita ziarahi ke sana, sebab tempat ini adalah milik kita semua, dan mari kita shalat berjamaah di dalamnya,” papar syaikh yang pernah berkunjung ke Indonesia pada Tabligh Akbar Cinta Al-Aqsha di Masjid Al-Wasi’i Universitas Lampung (UNILA), Bandar Lampung,10 Desember 2013 lalu.

Ia menambahkan, kondisi saat ini Masjid Al-Aqsha, tempat persinggahan isra Mi’raj Nabi Muhamamd Shallallahu ‘Alaihi wasallam, semakin dalam bahaya secara fisik.

Di samping penggalian terowongan bawah tanah secara terus-menerus oleh Israel, juga pasukannya semakin berani mengusir warga Muslim dari dalam masjid, melarang jamaah memasukinya untuk shalat serta mengusir penjaga-penjaga Al-Aqsha, paparnya.

Kekuatan Milik Allah

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Imam Al-Aqsha Syaikh Ali Omar al-Abbasi dalam cerahmnya menyebutkan, bahwa seluruh kekuatan, keperkasaan dan kemuliaan hakikatnya adalah milik Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman, bukan milik orang Yahudi, Nasrani, atau lainnya.

Tetapi mengapa kekuatan itu tidak dimiliki oleh umat Islam sebagai hamba-hamba Allah? Mengapa hari ini umat Islam dihina dan direndahkan oleh pihak lain? Karena tidak mengamalkan Al-Qur’an dan as-Sunnah secara keseluruhan dan sungguh-sungguh, ujarnya.

Abbasi menyebutkan, kekuatan umat Islam bukan  pada fisik, materi dan harta yang banyak, tetapi pada aqidah Laa ilaaha illallaah.

“Kalimah tauhid Laa ilaaha illallaah jika diamalkan jauh lebih baik daripada menjadi harta, istana yang indah, kendaraan mewah, dan kekayaan lainya,” imbuhnya.

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

Menurutnya, dampak dari kalimat tauhid itu terwujud dalam karakter, akhlak, ibadah, muamalah, ilmu dan amal dalam kehidupan umat Islam sehari-hari secara bersatu.

Untuk itu, ia mengajak umat Islam terutama generasi muda untuk terus belajar dan mengembangkan diri dalam ber-Islam sehingga semakin memperkuat Islam.

Syaikh Abbasi mencontohkan, mahasiwa yang hendak menempuh ujian menjadi dokter, maka dia harus menyiakan diri antara lain dengan membaca berbagai referensi yang berkaitan dengan dunia kedokteran.

Begitu juga seorang Muslim, harus terus belajar dan membaca buku, sehingga menjadi Muslim yang lebih baik.

Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon

“Lihat mereka para Imam terdahulu, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Hambali, dan Imam Hanafi, serta berbagai ulama lainnya mereka terus mebaca dan belajar tiada henti.  Banyak juga ulama non-Arab yang mereka pakar dalam bidang ilmu-ilmu Islam. Karena mereka belajar dan belajar, termasuk belajar bahasa Arab”, tegasnya. (L/K05/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Lanjutkan Kunjungan Kenegaraan, Presiden Prabowo Bertolak ke AS

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
Breaking News
Breaking News