Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlilit Skandal, Popularitas PM Abe Terjun ke Tingkat Terendah

Syauqi S - Selasa, 13 Maret 2018 - 23:40 WIB

Selasa, 13 Maret 2018 - 23:40 WIB

92 Views ㅤ

Foto: TOI

(Foto: TOI)

Tokyo, MINA – Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe terus mengahadapi tekanan yang memuncak, Selasa (13/3), karena skandal yang menyeretnya. Tingkat kepercayaan pada Abe dan pemerintahannya pun tergerus.

Skandal yang juga menyeret istri Abe, Akie, dan Menteri Keuangan Jepang Taro Aso itu terkait penjualan tanah negara dengan harga murah kepada pihak tertentu.

Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan dukungan untuk Abe berada pada tingkat terendah sejak ia terpilih kembali pada Oktober, Times of India melaporkan.

Abe dan Aso berada dalam sorotan tajam beberapa hari ini menyusul pengungkapan dokumen kunci terkait penjualan tanah kontroversial telah diubah sebelum dikirim ke anggota parlemen.

Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung

Aso, Senin, terpaksa menghadang tuntutan oposisi yang mendesak Abe mengundurkan diri setelah mengakui kementeriannya mengubah 14 set dokumen yang dikirim ke parlemen.

Skandal seputar penjualan tanah milik negara ini terjadi sekitar 2016 kepada operator sekolah yang mengklaim hubungan dengan Abe dan istrinya, Akie.

Pihak pembeli mendapatkan harga di bawah nilai pasar di tengah tuduhan tingkat koneksi yang tinggi membantu mengurangi kesepakatan harga.

Abe dan Aso sama-sama meminta maaf atas skandal tersebut.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

Sebuah jajak pendapat baru yang dikeluarkan oleh penyiar publik NHK, Selasa, menunjukkan dukungan untuk pemerintah Abe turun ke titik terendah sejak dia memenangkan pemilihan kembali yang gemilang pada Oktober.

Dukungannya turun dua persen menjadi 44 persen dari bulan lalu, NHK mengatakan, sementara survei terpisah di harian Yomiuri Shimbun menunjukkan dukungan turun enam persen menjadi 48 persen.

Komentator mengatakan kelangsungan jabatan Aso, sekutu dekat Abe dan wakil perdana menteri, adalah kunci kemampuan sang pemimpin untuk tetap berkuasa.

Aso telah menjadi pusat pemerintahan Abe sejak awal Desember 2012, memainkan peran kunci dalam kebijakan ekonomi bermerek dagang ‘Abenomics’ yang diperkenalkan dan dijalankan perdana menteri.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

“Jika Aso meninggalkan pemerintah, kabinet pasti akan tidak stabil,” kata Yomiuri Shimbun, Selasa.

Sementara itu, anggota parlemen oposisi meningkatkan serangan mereka, memboikot debat parlemen sementara menuntut tokoh kunci dalam skandal tersebut termasuk istri Abe, Akie, dipanggil untuk bersaksi.

Mereka mengancam akan melanjutkan boikot parlementer sampai mereka menerima “pengungkapan kebenaran sepenuhnya” atas skandal tersebut.

Aso menyalahkan pejabat tingkat rendah, namun anggota majelis rendah oposisi Satoshi Arai pada Jumat mengatakan “tidak mungkin hal itu terjadi tanpa persetujuan oleh sekretariat Aso”. (T/R11/R01)

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Miraj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Internasional
Asia
Internasional
Internasional
Asia