Kabupaten Lombok Barat, MINA – Santri-santri Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Yayasan At-Taufiq di Dusun Muhajirin, Desa Sesela, Kec. Gunung Sari, Kab. Lombok Barat, bertambah semangat dan antusias belajar dan menghafal Al-Quran pascagempa dahsyat Juli 2018.
Wartawan MINA Sakuri berkempatan menemui anak-anak binaan Ustaz Farid Rahman itu pada Kamis (12/3).
“Saya merasa suka ngaji di sini karena gurunya baik,” kata Fitriani (11), salah seorang santri yang bercita-cita jadi dokter.
Fitriani kini sudah bisa menghafal Al-Quran Surat Al-Fajr, meskipun ia baru ngaji di situ sekitar dua bulan lalu.
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
Sementara itu, Ahsan (13) mengatakan, tujuan belajar di TPQ tersebut agar ilmunya bertambah.
Wartawan MINA sempat mengetes hafalan Ahsan yang sudah menginjak SMP. Ia sudah hafal Al-Quran Surat An-Naba dengan lancar.
Kegiatan harian pendidikan TPQ At-Taufiq diajar oleh Tri Kurniati (Umi Tri) dan suaminya Wasian bersama Cucu Rinawati, istri dari Syamsudsin, Amir Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Nusa Tenggara Barat.
TPQ itu baru dirintis dan memulai kegiatannya sejak 2 Februari 2020 lalu.
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan
“Targetnya tahun pertama anak sudah bisa menghafal satu juz,” kata Wasian, alumni Sekolah Tinggi Islam Al-Fatah, Cileungsi Bogor.
Kedua keluarga asal Bekasi dan Jakarta itu berhijrah ke Lombok pascagempa bumi dahsyat akhir Juli 2018 lalu, seiring ketika para relawan kemanusiaan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Pusat menerjunkan 98 persnonel, termasuk Wasian dan Syamsuddin.
Sementera itu, Farid Rahman yang juga Ketua UAR Lombok menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para relawan yang sejak awal pascagempa hingga kini membantu para korban gempa bumi. (T/TS5/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara