Istanbul, MINA – Tunangan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi, Hatice Chengiz, mengatakan bahwa dia menolak undangan ke Gedung Putih oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Chengiz meyakini bahwa undangan itu ditujukan untuk mempengaruhi opini publik untuk mendukungnya.
Hatice Chengiz adalah seorang warga negara Turki, yang ketika tunangannya dibunuh di dalam konsulat Saudi pada 2 Oktober lalu, dia berada di luar pagar konsulat sedang menunggu.
Saluran televisi Turki HaberTurk pada Jumat (26/10) melaporkan bahwa Chengiz tidak akan mengunjungi Presiden AS sampai upaya tulus untuk menemukan pembunuh tunangannya berlangsung.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Saya menuntut agar semua yang terlibat dalam kekejaman ini dari tingkat tertinggi hingga terendah dihukum dan diadili,” kata Cengiz, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA.
“Saya menemukan diriku dalam kegelapan yang tidak bisa kuungkapkan,” katanya.
Pada Kamis (25/10) Pemerintah Riyadh mengubah narasinya dengan mengakui bahwa pembunuhan itu telah direncanakan. Sebelumnya pejabat Saudi mengakui bahwa Khashoggi terbunuh dalam perkelahian yang tidak direncanakan.
Perubahan cerita terbaru oleh Riyadh dipandang sebagai upaya untuk mencoba meredakan kemarahan internasional atas pembunuhan seorang tokoh terkemuka.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Keesokan harinya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuntut agar pejabat Saudi yang terlibat dalam pembunuhan itu mengungkapkan lokasi jenasah Khashoggi yang masih belum ditemukan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan