Turki, Pakistan Sampaikan Belasungkawa Atas Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

Foto: Anadolu Agency

Istanbul, MINA – Pemerintah Turki dan Pakistan menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada masyarakat Indonesia atas kecelakaan yang menimpa pesawat rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1).

“Kami berbagi duka dalam keramahan dan persaudaraan warga Indonesia. Kami berharap rahmat Allah atas mereka yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan tragis itu dan menyampaikan belasungkawa secara tulus bagi orang yang mereka cintai,” rilis pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu juga menyampaikan duka cita kepada Menlu RI Retno Marsudi atas kejadian itu.

“Semoga rahmat Allah atas mereka yang kehilangan nyawanya dalam tragedi mengerikan ini. Berbagi duka persaudaraan orang Indonesia,” ujar Cavusoglu melalui Twitter, seraya menampilkan emoticon bendera Turki dan Indonesia saling berdampingan.

Tidak beda dengan Turki, Pemerintah Pakistan juga mendoakan para korban kecelakaan itu.

“Pikiran dan doa kami bagi keluarga korban, pemerintah, saudara-saudara di Indonesia,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Zahid Hafeez Chaudhri dalam pernyataannya.

Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor SJ 182 itu hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

“Kurang lebih jaraknya sekitar 1,5-2 mil [dari kedua pulau itu],” ujar Deputi Bidang Operasi Basarnas Mayjen TNI Bambang Suryo.

Wilayah di sekitar kedua pulau itu memiliki kedalaman 20-30 meter, imbuh Bambang.

Sementara dari Tanjung Kait, Tangerang, lokasi itu berjarak sekitar 3 mil.

Dalam pesawat ini, terdapat 62 orang, yang terdiri dari 50 penumpang, rinciannya 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Selain itu ada 12 orang kru yang terdiri dari enam kru aktif dan 6 ekstra kru. (T/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.