Dakar, MINA – Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Kamis (1/3), pihaknya akan melanjutkan kerja sama dengan Senegal dalam perang melawan Organisasi Teror Fetullah (FETO).
“FETO dan pemimpinnya yang berbasis di Amerika Serikat, Fetullah Gulen melakukan kudeta yang dikalahkan pada 15 Juli 2016, dan menyebabkan 250 orang menjadi martir, hampir 2.200 orang terluka,” kata Erdogan saat berbicara pada konferensi pers bersama Presiden Senegal Macky Sall di Dakar.
“Kerja sama kami dengan Senegal dalam memerangi FETO terus berlanjut. Mematikan sekolah terkait FETO sangat penting,” kata Erdogan.
“Kami akan meningkatkan generasi yang sangat mencintai tanah airnya, bekerja untuk negara dan keluarga mereka melalui sekolah-sekolah yang didirikan di Senegal melalui Yayasan Maarif kami,” tambah dia.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Turki mendirikan Yayasan Maarif pada tahun 2016 untuk mengambil alih administrasi sekolah-sekolah di luar negeri yang terkait dengan FETO. Ini juga membangun sekolah dan pusat pendidikan di luar negeri.
Presiden Turki tiba di Senegal sebagai bagian dari perjalanan ke empat negara di Afrika yang dimulai pada 26 Februari dengan kunjungan ke Aljazair, diikuti ke Mauritania dan Mali. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza