Ankara, MINA – Lebih dari 17.000 tersangka dari FETO telah berhasil dibersihkan dari institusi militer Turki sejak upaya kudeta FETO yang gagal 15 Juli 2016 lalu, demikian diumumkan Menteri Pertahanan Nasional Turki Hulusi Akar.
Dia menekankan militer Turki terus terus kuat ketika “pengkhianat” di kalangan militer ditiadakan. Demikian Anadolu Agency melaporkan, Jumat (30/8).
Hulusi Akar mengatakan, bahwa pembersihan FETO sejauh ini mencapai jumlah 17.498 personil dan akan terus berlanjut sampai “tidak ada satu pun pengkhianat” mengenakan seragam militer Turki.
“Sejak awal tahun, 676 teroris telah dilumpuhkan, 64 di (Operasi) Cakar 1, 16 orang di Operasi Cakar 2, dan 22 orang lainnya di Operasi Cakar 3,” kata Akar, merujuk pada operasi anti-teror Turki yang sedang berlangsung di Irak Utara.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Semoga 82 juta warga kami akan terbebas dari momok terorisme ini. Teroris tidak punya pilihan selain menyerah,” katanya.
Teroris PKK sering menggunakan Irak utara sebagai pangkalan untuk merencanakan serangan terorisme di perbatasan ke Turki.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa, bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.
FETO dan pemimpinnya yang berbasis di AS Fetullah Gulen mengatur kudeta yang dikalahkan pada 15 Juli 2016, yang menyebabkan 251 orang mati syahid dan hampir 2.200 terluka.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Turki menuduh FETO berada di balik kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi institusi Turki, khususnya militer, polisi, dan pengadilan. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam