Omdurman, MINA – Ustaz Abdul Somad (UAS) mengatakan, Shuffah Al-Quran Abdullah Bin Mas’ud (SQABM) adalah bentuk ikhtiar umat Islam untuk mencetak generasi Hamalatul Quran (Penjaga Al-Quran).
“Shuffah Al-Quran adalah salah satu tempat kaderisasi pendidikan pakar ahli Al-Quran, tempat pencetak generasi Hamalatul Quran,” katanya dalam sebuah video testimoni yang direkam pada Rabu (24/7) di Universitas Islam Omdurman, Sudan.
Sekolah Tinggi SQABM sendiri terletak di Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah di Natar, Lampung Selatan, Indonesia.
Saat orang kaya dan pejabat meninggal, UAS mengatakan, akan banyak yang menggantikannya. Namun berbeda saat ulama, penghafal Al-Quran, atau mujahid yang hilang, dia tak akan tergantikan.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Saat mereka hilang, UAS menegaskan, Islam tidak akan ikut hilang, karena akan dilanjutkan oleh para Penjaga Al-Quran tersebut.
“Apakah Islam akan hilang? Islam akan tetap tinggi dan tidak akan bisa melebihi ketinggian Islam,” tegasnya.
Dia mengimbau agar alumni SMA bisa mendaftarkan diri di Shuffah Al-Quran sebagai para ahli Al-Quran untuk masa mendatang.
Sejak awal Juli lalu, UAS sudah berada di Sudan. Ia akan berada di negara Afrika tersebut selama enam bulan untuk meraih gelar doktornya (S3).
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Sementara itu di lain kesempatan, Ketua Shuffah Al-Quran Dudin Sobaruddin mengatakan, pernyataan UAS sangat sejalan dengan cetusan pemikiran pendiri Kampus Sahabat Rasulullah, Imaam Muhyidin Hamidy.
“Pendiri Shuffah Al-Quran Allahyarham pernah mengatakan, Shuffah Al-Quran sebagai ujung tombak jihad dalam Jama’ah sebagai kaderisasi untuk melahirkan ulama dan intelektual muslim berbasis Al-Quran,” katanya.
Dia juga menambahkan bahwa orang yang menghafal, mengkaji dan mengamalkan Al-Quran akan Allah tinggikan derajatnya. (R/cha/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September