Ukraina Menyelidiki Kejahatan Perang Rusia

Kyiv, MINA – Pemerintah sedang menyelidiki 6.000 “kejahatan perang” di seluruh Ukraina yang telah diserang oleh pasukan Rusia, kata Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova pada Selasa (12/4).

Berbicara melalui konferensi video kepada penyiar publik Belanda NOS, Venediktova mengatakan Rusia ingin “menghancurkan Ukraina,” dan tentara Rusia mendapat perintah serangan bom dan pembunuhan terhadap warga sipil dari atasan mereka.

Venediktova mengatakan, Rusia ingin mengintimidasi dan mengambil alih Ukraina dengan melakukan serangan terhadap warga sipil.

“Kami mengharapkan dukungan masyarakat internasional untuk mengakhiri perang dan menghukum penjahat perang,” ujar dia.

Ia juga mengatakan  sedang mencoba memeriksa semua titik di mana kemungkinan kejahatan perang dilakukan, termasuk tuduhan “kejahatan perang” terhadap tentara Ukraina.

Presiden Ukraina Voldoymyr Zelenskyy mengatakan, awal bulan ini bahwa pelanggaran yang dilakukan terhadap warga sipil tak berdosa di Bucha merupakan “kejahatan perang.”

Ia menekankan, bahwa mobil warga dihancurkan oleh tank dan penduduk disiksa di Bucha, meskipun tidak semua bukti tersedia.

Kantor Kejaksaan Agung Ukraina mengumumkan bahwa polisi dan jaksa mencoba merekam setiap “kejahatan perang” di tempat kejadian, mencatat pada Senin, jumlah jasad sipil yang dikeluarkan dari kuburan massal di Bucha dan dikirim ke lembaga forensik untuk identifikasi dan pemeriksaan mencapai 46 orang.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan, pembunuhan warga sipil di Bucha, yang diduga dilakukan oleh pasukan Rusia sebelum mereka baru-baru ini menarik diri dari sekitar ibu kota negara Kyiv, direkayasa oleh Ukraina.

Ia juga mengatakan akan ada provokasi serupa terhadap Rusia dari Ukraina dengan menggunakan isyu senjata kimia dalam waktu dekat.

Lebih dari 4,6 juta warga Ukraina telah meninggalkan negara itu sejak dimulainya perang pada 24 Februari. Polandia telah mengambil lebih dari 2,4 juta, dengan setengahnya masih berada di negara itu.

Perang Rusia di Ukraina telah menimbulkan kemarahan internasional, di mana Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Inggris menerapkan sanksi berat terhadap Moskow.

Setidaknya 1.842 warga sipil telah tewas dan 2.493 terluka sejauh ini di Ukraina, menurut perkiraan PBB, dengan angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi. (T/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.