Ankara, 22 Jumadil Akhir 1437/1 April, 2016 (MINA) – Uni Eropa menegaskan kembali solidaritasnya bersama Turki dalam memerangi terorisme dan tindakan kekerasan setelah berlangsungnya serangan bom pada Kamis pekan kemarin yang mengakibatkan tujuh anggota polisi tewas di Kota Diyarbakir, tenggara Turki.
“Pihak berwenang Turki menghadapi tantangan yang sulit, akibat tindak kekerasan oleh kelompok teror (PKK),” kata juru bicara Uni Eropa, dan juga mendukung sepenuhnya persatuan di Turki.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini menyampaikan belasungkawa yang paling mendalam bagi mereka yang tewas dalam penyerangan itu kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Keamanan Nuklir pekan lalu di Washington, demikian laporan Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
“Sebuah dialog politik dalam rangka proses penyelesaian kelompok Kurdi merupakan satu-satunya cara untuk mencapai solusi damai dan berkelanjutan. Turki harus kembali terlibat dalam proses perdamaian kelompok Kurdi, yang menghasilkan begitu banyak positif dan menjanjikan di masa lalu,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Ketegangan makin meningkat di Turki tenggara sejak kelompok teror PKK terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa dilanjutkan kampanye bersenjata 30 tahun terhadap Turki pada Juli 2015.
Lebih dari 350 anggota pasukan keamanan telah tewas dan ribuan kelompok teroris PKK tewas dalam operasi di seluruh wilayah Turki dan Irak utara. (T/P002/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza