Jakarta, MINA – Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Puslitdianmas) Fikom Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta Drs. M. Muminto Arief, M.IKom, mengatakan, pihaknya terus berkreasi merumuskan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di perguruan tingginya.
“MBKM merupakan perubahan yang signifikan dan sebagai tonggak perubahan dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Tentu kami pihak kampus mencoba merumuskan bagaimana implemantasi MBKM yang sesuai dengan kondisi kampus,” ujar Muminto pada konferensi pers di tengah para peserta Uji Komptensi Wartawan (UKW) di kampus Universitas Moestopo, Jakarta, Rabu (27/10).
Menurutnya, MBKM menjadi menarik karena akan dapat mengubah mahasiswa melakukan formulasi kemerdekaan belajar dengan mencari pengetahuan dan keterampilan di luar program studinya.
Muminto yang juga asesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) itu menambahkan, lulusan kampus bukan hanya harus pandai dalam keilmuan jurusannya saja, tapi juga alternatif-alternatif keilmuan dan keterampilan lain.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Tidak mudah tentu bagi kampus untuk begitu saja mengubah kurikulum. Kita khawatir juga di tengah perjalanan misalnya, ganti menteri nanti akan ganti kurikulum. Jadi, phak kampus tidak harus menerapkan delapan pilihan MBKM, tapi memilih yang memudahkan untuk dilaksanakan di lapangan,” lanjut Konsultan Sosialisasi Kehumasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut.
Baginya, MBKM sebenarnya akan menjadi opsi menarik bagi mahasiswa, karena mereka akan dapat berpetualang selama tiga semester mengikuti program-program yang ada.
“Begitu selesai program, langsung dikonversikan ke dalam mata kuliah tiga semester, dan bisa langsung ke skripsi,” imbuhnya.
Terlebih, lanjutnya, program tersebut ada anggarannya dari APBN. Sehingga dari sisi ini pihak industri pun berlomba-lomba ingin menjadi mitra MBKM. Perusahaan akan mendapatkan tenaga baru mahasiswa, tanpa dibebani biaya-biaya. Sementara mahasiswa pun mendapatkan pengalaman dan skill baru baginya.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Ia berharap para mahasiswa dapat lebih aktif mencari informasi sendiri melalui online. Apalagi, pihak Diknas sendiri aktif dan kreatif menyampaikan sosialisasi program KBKM tersebut di laman resminya. (L/RS2/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru