Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Ustaz Arif Ramdan atau yang kerap disapa Ustaz Ardan mengungkapkan, ada empat modal dasar menjadi seorang penulis yang konsisten.
Hal itu disampaikannya saat mengisi Tadrib Da’i 2 yang digelar oleh Majlis Dakwah Pusat Pusat (MDP) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Aula Taqwa, Komplek Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Kamis (11/8).
Ia menjelaskan, modal dasar pertama yang perlu dimiliki untuk menjadi seorang penulis yang punya konsistensi adalah hadirnya kemauan yang sungguh dari dalam diri.
“Kemauan adalah hal yang mendasar, yang menjadi sebab lahirnya tulisan adalah karena adanya kemauan, dan rasa kemauan ini harus terus menerus tertanam di dalam diri, itu hal yang sangat penting,” ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Basah
Modal Kedua, setelah mempunyai kemauan maka harus mempunyai kemampuan agar memudahkan dalam menulis. Dengan dikuasainya teknik menulis maka akan mudah pula proses terciptanya tulisan yang dapat diterima oleh khalayak banyak.
“Jangan lupa kemampuan itu dilatih. Kalau dilatih pasti akan terus terasah dan akan semakin baik kualitas tulisan yang dihasilkan sehingga menjadi motivasi tersendiri untuk terus menulis. Ini akan bermanfaat sekali apalagi tulisan dakwah, apabila dikemas berbeda sebagaimana tulisan-tulisan dakwah pada umumnya,” tutur Ustaz Ramdan.
Modal Ketiga yang tidak kalah penting adalah motivasi menulis. Ia menjelaskan, banyak hal yang bisa kita jadikan motivasi dalam menulis, bahkan Allah pun memerintahkan manusia untuk menulis setelah adanya perintah membaca, hal ini sudah bisa menjadi motivasi besar untuk jadi penulis.
“Motivasi penulis itu banyak, seperti mewariskan ilmu, jika ingin dikenal dan dinaikkan derajatnya maka menulislah,” katanya.
Baca Juga: Prof Yon Mahmudi: Israel Dapat Keuntungan dari Krisis Suriah Saat Ini
Keempat, mempunyai ambisi dan latihan, teruslah menulis apa saja yang bisa ditulis, seperti menulis tentang politik, agama, budaya, kesehatan, pertanian, dan dunia anak, tetapi tetap kedepankan pada kemaslahatan umat Islam.
“Menulis yang enak itu sesuai dengan keahliannya. Kebanyakan orang gagal dalam menulis karena mengambil gagasan orang lain,” ujar Ustaz Ardan yang juga pernah menjadi Pemimpin Redaksi Serambi Aceh.
Selanjutnya, ia menambahkan setelah memiliki empat modal dasar menulis tersebut maka harus tahu langkah-langkah cara memulai menulis. Seperti menggali ide, jika ide untuk menulis sudah muncul maka jangan lupa untuk segera ditulis agar tidak hilang.
“Mengumpulkan bahan, bahan terbaik adalah Al-Qur’an dan hadits, tentukan topik, judul dan buat kerangka tujuannya supaya fokus. Pilihlah tema apa saja yang menjadi minat anda, kuasai serta ikuti perkembangannya dengan baik,” ujarnya.
Baca Juga: Muhammadiyah Bikin AC yang Bisa Ingatkan Waktu Shalat
Ia berharap, semoga setelah mengikuti Tadrib Da’i 2 tersebut para peserta yang memang berasal dari berbagai daerah di Indonesia ini dapat melahirkan tulisan-tulisan dakwah yang bisa termuat di media nasional sehingga banyak yang dapat mengambil manfaat dari tulisan yang dihasilkan.
Tadrib Da’i 2 diadakan selama tiga hari, Kamis-Sabtu (11-13/8) dan merupakan salah satu daripada Rangkaian Tabligh Akbar Muharram Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung yang puncak rangkaiannya digelar pada Ahad (14/8). (L/bad/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ukhuwah Al-Fatah Rescue Ikuti Latihan Gabungan Penanganan Banjir