Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waliyulloh: Bantuan untuk Rohingya Diharap Bersifat Membantu Keberlangsungan Hidup

Risma Tri Utami - Sabtu, 7 Oktober 2017 - 03:05 WIB

Sabtu, 7 Oktober 2017 - 03:05 WIB

231 Views ㅤ

Pengungsi Rohingya. (Foto: PBB)

Pengungsi Rohingya. (Foto: PBB)

Cileungsi, Bogor, MINA – Aktivis Pemuda Jamaah Muslimin (Hizbullah), Waliyulloh, mengatakan, bantuan untuk Rohingya diharapkan dapat bersifat membantu keberlangsungan hidup etnis Rohingya ke depan.

Hal tersebut disampaikan Waliyulloh saat memaparkan hasil ‘Regional Meeting Rohingya Issue’ di Masjid At-Taqwa Shuffah Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jumat (6/10) malam.

“Bagaimana hasil bantuan itu bersifat jangka panjang, seperti memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak dan pemuda pengungsi. Lalu mengembalikan hak mereka sebagai warga negara yang sah di Myanmar,” kata Waliyulloh.

Menurutnya, tragedi Muslim Rohingya, tambah Waliyulloh, kian miris dan terus berulang. Reda, terjadi lagi, reda, kejadian lagi. Begitu seterusnya setiap tahun.

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

“Selain masalah kelaparan dan masalah lainnya, mereka juga tidak ada kepastian nantinya akan hidup di mana,” ujarnya.

Harus dipahami, tambahnya, tidak cukup hanya memberikan seperak dua perak, tapi bagaimana bantuan bisa membantu keberlangsungan hidup mereka ke depan.

“Ke depan, fitnah yang menimpa umat Islam menjadi tantangan yang akan kita hadapi. Tapi Pembangunan sumber daya manusia masih alakadarnya. Maka ke depan kita harus bisa mendakwahkan jamaah melalui berbagai kegiatan,” tegasnya.

Pemuda, lanjutnya, jika bicara Rohingya tidak hanya bicara itu saja, tapi seluruh umat Islam punya tanggung jawab terhadap apa yang terjadi kepada umat Islam sendiri.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

“Penderitaan Muslim Rohingya adalah penderitaan paling lama dibanding dengan yang lain. Di Bangladesh mereka hanya pengungsi, dan tidak ada jaminan kehidupan bagi mereka. ini penderitaan panjang yang mereka alami,” tambahnya. (L/R09/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun  

Rekomendasi untuk Anda