Tegal, MINA – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, salah satu jasa Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wasallam yang diakui dunia adalah mengangkat derajat perempuan, bahkan sejak 15 abad lalu.
Ia menambahkan, posisi perempuan pada saat itu sangat dihinakan. Bahkan, anak yang lahir perempuan dinilai sebagai aib dan karenanya dibunuh.
“Semula malu memiliki anak perempuan, menjadi harkat martabatnya dimuliakan sama kedudukannya dengan laki laki,” kata Wamenag saat berbicara pada peringatan Maulid Nabi Muhammad saw di Lebaksiu, Tegal, Ahad (16/10).
Berdakwah selama lebih kurang 22 tahun, lanjut Wamenag, Rasulullah telah mengubah wajah dunia. Kehidupan masyarakat berubah, dari semula tidak mengenal Allah, menyembah berhala, berubah menyembah Allah.
Baca Juga: BNPB: Sepuluh Jembatan Terputus Akibat Banjir dan Longsor Sukabumi
Ibu, kata Wamenag, ditempatkan Rasulullah sebagai sekolah pertama bagi anak-anaknya. Guru adalah profesi yang sangat mulia.
“Surga yang mulia, juga ditempatkan berada di bawah telapak kaki Ibu. Rasulullah menempatkan perempuan di tempat paling mulia,” lanjutnya.
Bahkan, ujar Wanenag, saat ditanya, siapa orang yang paling mulia? Rasulullah menjawab tiga kali ibumu, baru bapakmu.
“Rasulullah hidup di zaman perbudakan, di mana perempuan diperjualbelikan. Rasulullah berhasil mengubah itu hingga sekarang tidak ada perbudakan,” tegasnya.
Baca Juga: Indonesia Kecam Penyerangan RS Kamal Adwan di Gaza oleh Israel
“Kalau sekarang kita mengenal Deklarasi Hak Asasi Manusia Persatuan Bangsa Bangsa, Rasulullah telah mengajarkannya sejak 15 abad lalu,” sambungnya.
Karenanya, kata Wamenag, wajar jika Michael H Hart menempatkan Rasulullah pada urutan pertama sebagai orang paling berpengaruh. Dia menilai Rasulullah memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki lainnya.
“Manusia dari berbagai penjuru, taat akan ajarannya, meski tidak pernah bertemu. Lebih 2,2 miliar umat Islam taat pada ajaran Rasulullah,” paparnya.
“Jika orang lain menghormati Rasulullah, apalagi kita umatnya,” pungkasnya. (R/R5/P1)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur di UIN: Peradaban Dimulai dengan Membaca
Mi’raj News Agency (MINA)