Niamey, Niger, MINA – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Dr. A.M. Fachir, memimpin Sidang Komisi Bersama (SKB) RI-Niger, bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Niger, Y.M. Kalla Ankouraou di Niamey, Niger, pada Kamis (9/8).
Pada pertemuan tersebut, Wamenlu Fachir mengatakan, Indonesia siap meningkatkan kerja sama bilateral dengan Niger di berbagai bidang, terutama perdagangan, infrastruktur dan kerja sama teknik.
“Di bidang perdagangan, perlu ada upaya-upaya meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara, seperti penurunan tarif,” kata Fachir sebagaimana keterangan pers Kemlu.
Dalam hal ini, Menlu Niger menyatakan dukungan atas inisiatif Indonesia untuk membentuk Preferential Trade Agreement dengan Economic Community of West African States (ECOWAS), di mana Niger merupakan salah satu negara anggotanya.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Sebagai catatan, nilai perdagangan bilateral kedua negara belum menunjukan potensi yang optimal, pada tahun 2017 nilai total perdagangan hanya mencapai USD 6,62 juta (data Kemendag RI).
Dalam pertemuan, Menlu Niger menyinggung mengenai peningkatan konektivitas dan people-to-people contact kedua negara, salah satunya dengan pencabutan status calling visa bagi WN Niger dan implementasi pembebasan visa bagi paspor diplomatik dan dinas.
Menanggapi hal itu, Wamenlu RI menyampaikan bahwa proses tersebut sudah mendapatkan kesepakatan pihak terkait dan akan diimplementasikan dalam waktu dekat.
Sidang Komisi Bersama RI-Niger ini merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan. Sebelumnya, kesepakatan adanya Sidang Komisi Bersama disepakati kedua negara pada saat kunjungan kenegaraan Presiden Niger ke Indonesia pada Oktober 2017.(R/R01/P1)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
Mi’raj News Agency (MINA)