Hatay, MINA – Warga Turkiye korban gempa menerima layanan kesehatan dari Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah yang tergabung dalam INA-EMT (Indonesian Emergency Medical Team) yang mengemban misi kemanusiaan di Turkiye.
Pelayanan medis dilakukan di Rumah Sakit Lapangan Indonesia (RSLI), yang didirikan di Kota Hassa, Provinsi Hatay, Turkiye. Demikian keterangan tertulis yang diterima MINA, Sabtu (18/2/2023).
Laporan menyebutkan, dua rumah sakit yang ada di Provinsi Hatay kewalahan melayani warga. Pasalnya, salah satu rumah sakit tidak dapat memfungsikan ruang operasi yang dibutuhkan untuk menangani mereka yang terdampak gempa maupun pasien lainnya.
Gubernur Hatay, Ziya Polad membenarkan hal tersebut. Ia pun berharap, bantuan dari Indonesia ini dapat meringankan pelayanan medis warganya.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Wakil Ketua INA-EMT yang juga Koordinator EMT Muhammadiyah, dr. Corona Rintawan, Sp.EM menjelaskan, kamar operasi lapangan yang dimiliki oleh pihaknya dapat melakukan satu operasi dengan local anaesthesia atau regional anaesthesia secara bersamaan.
“Kamar operasi lapangan sudah tersetting dengan kapasitas satu operasi dengan general anaesthesia atau GA,” ujar dokter dari Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) ini.
RSLI yang dioperasikan EMT ini memiliki beberapa tempat fasilitas, seperti ruang tunggu, triase, operasi, farmasi, hingga tenda untuk istirahat para tenaga medis dan relawan.
Di lahan seluas 2 hektar di wilayah Hassa, berdiri 27 unit tenda EMT. Tenda-tenda tersebut merupakan kontribusi dari BNPB, Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, PMI, dan MDMC.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
EMT tipe 2 milik Indonesia ini dikoordinasikan oleh Kementerian Kesehatan.
Sejumlah 119 personel yang tergabung dalam EMT berasal dari instansi dan lembaga terkait, salah satunya MDMC.
Perwakilan Kantor Layanan (KL) Lazismu Pimpinan Cabang Istimewa (PCIM) Turkiye juga ikut membantu para dokter dan tenaga medis, sebagai tenaga penerjemah.
Sejak mulai beroperasi pada Kamis (16/2/2023), tercatat 23 warga menerima layanan medis di RSLI hingga pukul 21.00 waktu setempat.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Meski demikian, pelayanan medis saat ini masih sebatas rawat jalan. Ke depannya, layanan kesehatan lain akan diberikan sambil menunggu persetujuan dari otoritas kesehatan Kota Hassa, di samping fasilitas lain telah terpasang. (R/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu