Doha, MINA – Para Wartawan Israel yang meliput Piala Dunia 2022 di Qatar, mendapati diri mereka tidak memiliki siapapun untuk diwawancarai setelah orang-orang yang ingin diwawancarainya, meninggalkan wawancara yang ingin dilakukannya, memboikot, sebagai sikap solidaritas kepada Palestina.
Tidak ada reaksi yang terlihat sejauh ini yang mengungkapkan kekerasan atau serangan terhadap staf media Israel, hanya penolakan untuk terlibat dalam liputan mereka, yang seringkali sangat kritis terhadap Qatar, The New Arab melaporkan.
Pebisnis lokal, penduduk Qatar, dan penggemar dari tempat yang lebih jauh, semuanya membuat wawancaranya menggantung setelah mengetahui untuk siapa para reporter itu bekerja.
Pembawa berita veteran Israel Moav Vardi mendapati dirinya ditinggalkan di tengah wawancara untuk kedua kalinya setelah mencoba berbicara bahasa Arab kepada beberapa fans lokal.
Baca Juga: Parlemen Arab Desak PBB Selamatkan Anak-Anak Gaza dari Kelaparan
Presenter lain untuk Channel 12 TV Israel diberi perlakuan diam oleh tiga penggemar Lebanon, yang dia sapa dalam bahasa Arab setelah upacara pembukaan pada Ahad (20/11).
“Apakah Anda orang Lebanon? Saya orang Israel!” kata pembawa acara dalam bahasa Arab.
Para penggemar segera memunggungi dia dan salah satu datang kembali dengan mengatakan, “itu disebut Palestina – tidak ada Israel.” (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Kasus Kebutaan di Jalur Gaza Terus Meningkat
Mi’raj News Agency (MINA)